Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Wednesday, December 30, 2009

RESOLUSI TAHUN BARU

Pada malam tahun baru, banyak orang membuat komitmen diri. Melirik lagi ke belakang resolusi apa yang telah berhasil digapai selama 12 bulan sebelumnya.

"Apa resolusimu di tahun baru ini?" tanya seorang teman via SMS.
"Aku berharap agar kehidupanku akan lebih baik lagi di tahun mendatang, dibandingkan tahun kemaren."


Ya, resolusi atau ketetapan hati seakan menjadi mantra ajaib yang diucapkan, bahkan kerap kali ditanyakan ketika tahun berganti. Setiap orang berharap bahwa bergantinya tahun akan memberikan pencerahan, baik dalam dirinya sebagai pribadi maupun dirinya dalam lingkup pergaulan sosial; mencakup soal keuangan, karier, keluarga, dan sebagainya.


Dalam konteks kehidupan pribadi, saat pergantian tahun kita berharap akan diisi dengan hari-hari yang lebih membahagiakan. Bagi yang masih melajang, mungkin berharap akan mendapatkan jodoh sesuai dengan idaman hatinya. Bagi yang telah berumahtangga, berharap kehidupan rumah tangganya akan terus harmonis.

Dalam konteks karier, kita juga berharap akan adanya perubahan yang membahagiakan. Misalnya, bagi yang belum mendapat pekerjaan, berevolusi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Sedangkan bagi yang sudah bekerja, berharap mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, atau bahkan berharap mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik. Begitu juga dalam konteks keimanan, kita harus selalau punya resolusi, misalnya tahun ini kita berharap akan lebih baik dalam beribadah, ingin menjadi orang yang lebih sabar, lebih khusyuk, dan sebagainya.

Resolusi kadang tak perlu terungkap lewat kata, terpatri dalam hati saja sudah cukup. Namun demikian, ada juga sebagian orang merasa perlu mencatat setiap resolusinya di buku agenda ataupun buku hariannya, sehingga kita semakin terpacu untuk mencapai asanya.

Setiap orang tentu punya cara tersendiri dalam membuat maupun menggapai resolusi di tahun yang baru. Tapi semua tentu sepakat bahwa setiap pergantian tahun kita berharap segalanya akan menjadi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Kita harus meninggalkan segala kebiasaan buruk di tahun yang lalu guna meraih kehidupan yang lebih baik lagi.

Tentu saja untuk menjadi lebih baik bukanlah semudah membalikkan telapak tangan melainkan harus diupayakan dengan kesungguhan hati, diawali dengan janji pada diri sendiri, dan kemudian dilaksanakan tahap demi tahap sesuai resolusi yang telah ditetapkan.


Untuk semua BLOGGER ......

SELAMAT TAHUN BARU 2010.......
SEMOGA TAHUN-TAHUN MENDATANG MEMBERIKAN KITA SEMUA PENCERAHAN DAN KEMAJUAN DALAM SETIAP LINI KEHIDUPAN....
JANGAN MUDAH MENYERAH, TETAPLAH OPTIMIS DAN SEMANGAT.....

Wednesday, December 16, 2009

FACEBOOK...OH....FACEBOOK

Ia perempuan baik-baik. Wajahnya manis, senyumnya lembut. Ia dikelilingi orang-orang yang mencintai dan dicintainya. Pesta ulang tahun, pertemuan dengan teman, pernikahan, wisuda, liburan, semua itu menyibukkannya dari pekan ke pekan. Itu sebabnya perempuan ini tidak pernah merasa kesepian meski ia single dan sebentar lagi akan berusia 35 tahun.

Lalu wabah Facebook melanda seluruh kota tempat perempuan itu tinggal. Hampir seluruh warga kota membicarakan tekhnologi mutakhir ini. Perempuan ini tidak terlalu suka dengan kecepatan tekhnologi yang membuatnya merasa terus terbelakang. Seperti telepon genggam, ia takkan terpengaruh untuk mengganti yang lebih baru sebelum yang lama tak lagi terpakai.

Tapi teman-teman kantornya benar-benar kecanduan Facebook. Mereka mengaku bertemu dengan teman-teman lama yang sudah berabad tak jumpa. Teman masa kecil, teman SD, teman SMP, SMA, teman les piano, teman waktu kuliah, dan teman-teman yang lain yang bahkan tidak sengaja berjumpa saat di luar kota atau saat-saat tertentu di suatu event tertentu. Bahkan musuh masa kecil yang sekarang tampaknya menyenangkan.

Kemudian muncul seorang pegawai baru di kantor. Namanya Vina. Ia bekerja tiga bulan untuk menggantikan Santi, operator kantor yang sedang cuti melahirkan. Vina masih muda dan ceria bagai mentari pagi yang segar. Suasana kantor yang membosankan, tiba-tiba bergairah. Vina pun ikut Facebook. Bahkan sejak ada Facebook, ia rajin putus sambung. Berganti pacar, berganti cerita.

"Kalah kamu!" kata beberapa teman kepada perempuan itu. "Vina, sudah enam kali ganti pacar sejak ikut Facebook. kamu? Diajak ikutan aja belum masuk-masuk."

Perempuan itu kini menjalin waktunya di Facebook. Ia bertemu dengan banyak teman lama dengan hanya men-search nama mereka. Ia kini punya kegiatan baru. Meng-upgrade status, mencari teman, menjawab konfirmasi pertemanan, memasang foto-foto, chatting, menulis catatan, mengomentari status teman, catatan teman atau foto teman.

Sampai pada suatu hari satu nama India, Raoul Devan, memintanya konfirmasi sebagai teman. Perempuan itu mengingat-ingat. Ia punya beberapa teman India, tapi tidak nama ini. Vina pernah wanti-wanti, kalau ada nama-nama aneh yang tidak dikenal, jangan di-add dulu. Kalau tidak yakin, abaikan saja. Tapi ia menginformasi Raoul Devan sebagai teman.

Mereka pun berkenalan. Mulai dari berhai-hai dan hari-hari berikutnya; jadi ke dokter gigi hari ini? Atau, bagaimana mood bosmu hari ini? Sudah makan? Pertanyaan-pertanyaan pendek yang menggambarkan keintiman.

Raoul. Asli Tamil India yang lahir dan besar di Inggris dan sekarang warga negara Malaysia. Ia seorang aircrafft engineer di satu perusahaan penerbangan terkenal di Kerteh. Tanpa ijin Raoul, heli-heli ini tidak diperbolehkan terbang menjelajah medan-medan yang sulit.

Raoul seorang Hindu yang taat. Ia berdoa pagi dan sore hari di meja sembahyangnya dengan foto ibunya terpajang disana. Dan memakai dung di ujung atas hidung, diantara antara kedua alisnya. Hidupnya teratur dan bisa dideteksi perdetik, karena ia membuat daftar itu semua di kepalanya.

Ia hidup sendiri. Ia sudah terlalu terbiasa tidak bicara dengan siapapun dalam satu hari. Raoul memasak untuk dirinya sendiri setiap hari, hampir tidak memercayai masakan lain kecuali masakan India Utara yang kaya santan dan yogurt. Ia memerhatikan kesehatan. Ia seorang pembersih, tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak mencari kesenangan seks di jalanan. Ia seorang yang cepat. Masak cepat, tidur cepat. Kecuali bercinta, katanya tertawa.

Bahasa Inggris Raoul sangat indah. Catatannya di Facebook seperti catatan seorang penulis hebat. Perempuan itu sangat menikmati membacanya.

"Tulisan-tulisanmu sangat membumi," puji perempuan itu.
"Terima kasih. Saya merasa tersanjung. Tapi saya sungguh tidak sedang berusaha membuat kamu atau siapapun kagum. Sekarang saya sedang mencari seorang istri. Saya ingin menikah sekali saja selamanya. Itu yang orang tua saya lakukan sepanjang hidup mereka. Saya ingin perempuan yang pintar, tidak tergila-gila dengan uang dan kemewahan. Dulu saya pernah tinggal bersama perempuan Inggris selama dua tahun. Tapi kami berpisah karena dia menginginkan pernikahan dan mempunyai anak."

"Kamu tidak mau menikah dan punya anak?" tanya perempuan itu.
"Dulu. Sekarang saya ingin punya anak. Mungkin beberapa anak. Ibu saya sudah tua. Ia ingin melihat saya punya istri dan anak. Kita sudah berkenalan dan berbicara-bicara, ehm...dua bulan? Maukah mencoba berpacaran?" tanya Raoul serius dan to the point."
"Kita berjauhan," jawab perempuan itu asal saja.
"Sekarang jarak bukan lagi isu penting, sayang. Coba lihat Facebook ini. Menghubungkan dunia hanya dalam satu pad komputer. Mau atau tidak, itu saja masalahnya. Bagaimana?"
"Hmm....saya akan mempertimbangkan, Raoul!."
"Bagus. Saya bisa terbang ke Jakarta kapan saja kamu siap."

Bulan keempat, Raoul dan perempuan itu berjanji bertemu. Pesawatnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.35. Waktu yang tepat untuk melakukan apa saja, termasuk bertemu kekasih. Perempuan itu melihat Raoul menenteng ransel di pundaknya. Hari terasa sejuk dan indah.

Raoul menggenggam tangan perempuan itu lembut. Matanya yang hitam berbinar.
"Akhirnya kita bertemu," ucapnya senang.
"Capek?" tanya perempuan itu.
"Tidak setelah melihat kamu. Kamu lebih cantik dari yang saya bayangkan."
"Kamu mau duduk dulu minum kopi?"

Raoul setuju. Mereka minum kopi tubruk khas Toraja. Ternyata Raoul tidak seserius seperti yang perempuan itu pikir. Cara bicaranya lembut dan teratur, percaya diri. Pertemuan mereka tampaknya akan membuahkan hasil yang manis. Keduanya saling memuji tak berhenti.

"Kamu suka pertemuan kita?" tanya Raoul.
"Ya."
Lalu Raoul menyadari perempuan itu tidak membawa tas lain kecuali tas kecilnya.
"Kamu tidak membawa pakaian untuk menginap?" tanya Raoul. Keningnya berkerut.
"Tidak. Saya sudah memesan hotel untuk kamu," jawab perempuan itu.
"Hotel? Baiklah. Kamu akan menginap di hotel itu dengan saya kan?"

Perempuan itu memandang Raoul. Ia tidak pernah berpikir soal menginap bersama. Tidak pernah terlintas dipikirannya. Bagaimana bisa tinggal di satu kamar hotel dengan seseorang yang baru bertemu face to face meski sudah kenal empat bulan di Facebook?

"Saya tidak menginap di hotel dengan kamu, Raoul. Tapi kita akan selalu bersama. Saya sudah siapkan waktu dua hari ini untuk kita bersama."
"Apa maksudmu tidak menginap denganku di hotel, sayang?"
"Saya tidak menginap dengan laki-laki di hotel."
"Tentu saja kamu tidak menginap dengan laki-laki di hotel. Kamu menginap dengan saya, calon suamimu. Kamu ingat? Kita akan bersama-sama selama akhir pekan ini, bukan?"
"Ya Raoul."
"Dan kita akan mencoba tidur bersama, bukan?"

Perempuan itu terperangah. Ia tidak bisa menjawab. Dan Raoul sepertinya bertanya dengan cepat, tidak memberinya jeda untuk berpikir.
"Kenapa diam? Bukankah sepasang kekasih saling mencoba sebelum memutuskan untuk menikah?"
"Ya benar, Raoul. Hanya tidak berpikir kita akan tinggal dalam satu kamar hotel.
"Kenapa tidak, sayang?" suara Raoul lembut.
"Saya belum pernah....seperti itu."
"Jangan takut, sayang. Saya tidak akan memaksa. Tidak pernah memaksa seorang perempuan. Saya hanya ingin kita bersama setiap saat. Bagaimana aku bisa melewatkan malam disini tanpa kamu?"

Perempuan itu memandang Raoul. Betul-betul di luar kemampuannya. Tangan Raoul menyentuh bawah dagunya.
"Itu tidak masalah. Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu, sayang. Bukankah kita sudah membicarakannya? Kita sudah mendiskusikannya banyak jam di telepon atau chatting tentang masalah ini. Kita sudah dewasa, sayang. Kita melakukan segalanya dengan tanggung jawab dan bukan dengan ketakutan."

Perempuan itu gelisah dan ia merasa ada kesalahpahaman di sini. Hatinya membeku dan
kehangatan pagi menguap pergi.
"Raoul, maafkan saya. Saya ingin kita saling mengenal dan melewatkan banyak hal yang menyenangkan disini."
"Tentu, sayang. Itu sebabnya kita akan menghabiskan waktu dua hari ini bersama." Setiap pasangan di dunia melakukan hal-hal yang intim sebelum mereka menikah, bukan?"
"Tidak dengan budaya dan kebiasaan disini, Raoul!."
"Oh, bagus. Budaya dan kebiasaan? Sebentar lagi kamu akan bilang soal agama dan Tuhan. Kamu akan bilang kita tidak bisa tidur bersama sebelum menikah karena persoalan moral? Tidak sadarkah bahwa kamu sedang memanipulasi moral? Tidakkah itu tindakan menipu dan tidak bertanggungjawab? Kamu membuat saya salah berpikir tentang hubungan ini," ujar Raoul cepat.

Mata hitamnya berubah menjadi mata elang yang marah dan hendak menukik turun menghabisi lawannya.
"Raoul, jangan marah. Saya hanya...,"kata perempuan itu putus asa.
"Saya tidak marah, sayang. Saya hanya benci kepada diri saya sendiri yang bodoh. Biaya tiket dan hotel tidak murah. Juga perjalanan saya ini. Kamu tahu saya bukan orang yang suka menghambur-hamburkan uang untuk maksud tidak jelas. Lagipula dengan uang yang saya keluarkan sekarang ini, saya bisa mendapatkan wanita dewasa yang normal."

Perempuan itu terkejut. Raoul membandingkannya dengan perempuan yang bisa dibeli jasanya di jalan?
"Kamu membandingkan saya dengan perempuan yang bisa kamu bayar, Raoul?"
"Saya bukan pemburu perempuan semacam itu tapi saya benar-benar kecewa."

Perempuan itu tidak mempunyai kata-kata lagi. Coffe Shop tempat mereka duduk tiba-tiba menjadi suram diliputi kecemasan.
Akhirnya perempuan itu tak tahan, berkata, "Saya perlu waktu, Raoul."
"Kamu seharusnya mengatakan itu sejak awal kalau itu yang kamu mau. Cinta itu mau melakukan segala sesuatu untuk pasangannya."

Perempuan itu sudah tertinggal jauh.
"Kenapa diam? Kamu masih menginginkan saya disini? Jujurlah sebelum saya mengeluarkan terlalu banyak uang."
"Raoul, bukankah kita bisa melakukan hal-hal lain yang menyenangkan?"
"Tidak sayang. Saya kesini untuk bersama denganmu, bukan berlibur. Itu yang saya tahu. Kalau kamu mempunyai rencana lain, itu bukan dengan saya. Begini saja. Saya tidak akan percaya dengan perempuan yang ditemui di dunia maya. Saya tahu perempuan suka berubah-ubah tapi baru kali ini saya menemukan perempuan yang tidak bertanggung jawab dengan kata-katanya."

Perempuan itu seperti sudah berubah menjadi patung garam.
"Sudahlah, saya tidak mau membuang-buang waktu lagi. Ini uang untuk kopi. Terima kasih untuk pertemuan ini. Lain kali, tolong bicara dengan jelas. Saya akan mencari tiket untuk kembali ke KL. Saya tidak terima dengan apa yang terjadi hari ini."

Raoul bangkit dari tempat duduknya dengan emosi terjaga, menarik ransel dengan wajah lurus, meninggalkan perempuan itu seorang diri di kursinya. Perempuan itu termangu. Sebelum ia menarik napas yang kedua, Raoul sudah menghilang di balik dinding.

Perempuan itu tak percaya apa yang sudah terjadi. Raoul yang ia kenal empat bulan di dunia maya hanya bertahan duduk dengannya kurang dari tiga puluh menit? Ia ingat Vina. Ingat Facebook. Ia akan segera mengganti statusnya sekarang. Dan akan segera menghapus Raoul sebagai temannya di Facebook.(IS)

Saturday, December 5, 2009

PENGALAMAN BERHARGA

Belakangan ini banyak terbongkar kasus korupsi yang dilakukan orang-orang terhormat di Indonesia. Padahal menilik status sosial dan ekonomi mereka, tanpa korupsi pun pasti hidupnya sudah berkecukupan. Karena itu hatiku begitu tersentuh ketika bertemu seorang penyemir sepatu yang berprinsip hanya menerima uang bila sudah bekerja. Aku merasa seperti menemukan oase di padang gersang.



Suatu hari sepulang bekerja, aku mampir ke sebuah pusat perbelanjaan. Setelah berputar kesana-kemari dan sudah mendapatkan semua keperluan, aku bergegas pulang karena harus ke tempat lain. Di dekat parkir mobil, aku dihadang seorang anak kecil yang menawarkan jasa menyemir sepatu. Karena sedang terburu-buru dan merasa sepatuku tidak perlu disemir, akupun tidak menghiraukannya. Tapi anak itu terus membuntutiku sampai ke tempat parkir. Sebenarnya aku sebal melihat anak kecil yang ngotot itu. Tapi karena melihat tubuhnya yang kurus dan penampilannya yang memprihatinkan, aku merasa kasihan. Segera kuulurkan uang dua puluh ribu rupiah, aku berharap, setelah menerima uang itu dia tidak lagi memaksaku menyemir sepatu.

Memang benar, meski terlihat ragu-ragu, tapi akhirnya dia menerima uang pemberianku dan kemudian berlalu. Akupun lega. Segera kumasukkan barang-barang belanjaan dari trolley ke dalam bagasi mobil.

Ketika sedang sibuk mengemasi barang belanjaan, aku dikejutkan kehadiran seorang laki-laki separuh baya di sampingku.
“Mbak yang tadi memberi uang pada anak saya ya?” tanyanya.
Kulihat di sebelah bapak itu ada anak penyemir sepatu yang tadi menawarkan jasanya padaku.
“Iya betul. Ada apa Pak?” tanyaku keheranan.
“Maaf, saya mau mengembalikan uang Mbak. Anak saya hanya boleh menerima bayaran kalau sudah bekerja. Dia tidak boleh menerima uang tanpa bekerja. Itu namanya mengemis.”


Aku sungguh terkejut mendengar perkataan bapak itu. Kuperhatikan dirinya. Penampilannya sama menyedihkan dengan anaknya. Tampak lusuh dan mungkin menahan lapar. Dia juga membawa kotak berisi peralatan menyemir. Aku begitu takjub melihat orang tak berpunya seperti dirinya bisa begitu tegas menolak uang yang sebenarnya ia butuhkan.

“Tidak Pak. Biar saja, saya ikhlas kok,” aku menolak karena iba melihat keadaan mereka berdua.
“Tidak, anak saya tidak boleh berbuat seperti ini. Nanti jadi kebiasaan yang tidak baik,” katanya tegas.


Aku tertegun mendengar kata-katanya itu. Namun aku juga mengakui kebenaran ucapannya.
Ia kemudian memaksaku menerima selembar uang dua puluh ribuan yang tadi kuberikan kepada anak itu.
Karena tidak ingin membuat keributan, terpaksa aku menerimanya sambil memikirkan bagaimana caranya agar uang itu tetap bisa kuberikan kepada anak itu tanpa membuat ayahnya marah. Tanpa membuang waktu segera kulepaskan sepatuku dan menyodorkannya pada anak penyemir tadi.
“Tolong disemir ya Dik, tapi jangan lama-lama soalnya saya harus segera ke tempat lain,” kataku. Aku lalu membuka pintu mobil dan duduk menunggu di dalam.

Anak itu segera menyemir sepatuku, dengan disaksikan ayahnya. Lebih kurang sepuluh menit kemudian, sepatuku selesai disemir. Anak itu mengulurkan sepatu pantofelku yang kini sudah mengkilat. Aku segera mengenakannya dan kemudian memberikan uang dua puluh ribu rupiah yang tadi dikembalikan di bapak, pada anak itu. Dia menerimanya dengan gembira sambil berkata, “Terima kasih, Bu.”

Aku tersenyum. “Terima kasih juga, Dik,” jawabku sambil menyalakan mesin mobil dan berlalu meninggalkan mereka.

Rasa terima kasih yang kuucapkan itu bukan hanya karena sepatuku telah disemirkan, namun juga karena mendapatkan pelajaran berharga tentang keteguhan hati. Meskipun miskin, bapak anak itu pantang mengemis dan menerima uang tanpa bekerja. Dia juga mendidik anaknya melakukan hal serupa. Semoga orang-orang terhormat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, menyadarinya dan mengambil suri teladan dari keteguhan hati seorang penyemir sepatu. Dan akupun mendapatkan pelajaran berharga yang tidak akan kulupa sepanjang hidupku.

Friday, November 6, 2009

INDAH PADA WAKTUNYA


Aku meminta kepada Allah setangkai bunga mawar......
Allah beri aku kaktus berduri,

Aku meminta kepada Allah binatang mungil cantik.....
Allah beri aku ulat berbulu,

Aku sedih, kecewa, protes....
betapa tidak adilnya Allah,

Namun kemudian.....
kaktus itu berbunga indah bahkan sangat indah.....

dan ulat berbulu itupun tumbuh.....
dan menjadi kupu-kupu yang amat cantik,

Itulah jalan Allah....
indah pada waktunya,

Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi.....
Allah memberi apa yang kita perlukan"


Kadang kita sedih, kecewa, dan terluka.....
tapi....
jauh di atas segala-galanya.....
Allah sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.


(Sumber: Unknown)

Wednesday, October 28, 2009

MASSAGE KEHIDUPAN

Hari itu aku bersama sahabat-sahabatku memutuskan untuk "hang out" di sebuah cafe, seharian hanya untuk mengobrol dan membiarkan hari hilang percuma.

Aku ingat celetukkan seorang teman, “Dulu aku tidak pernah mengerti arah hidupku ini, hari-hari lewat tanpa ada tujuan atau target. Tapi setelah bapakku meninggal mendadak, aku seakan tersadar.” Dan memang, temanku itu yang aku kenal dulu urakan dan semaunya, kini terlihat lebih tenang dan religius.

Terjadi banyak jeda dalam obrolan kami. Larut dalam perenungan dan pikiran masing-masing. Dari kaca jendela raksasa café, diluar tampak orang-orang sudah mulai menampakkan diri berjalan hilir mudik di sepanjang trotoar jalan. Mobil-mobil bersiap memasuki area parkir.

Terbungkus hangat dalam sofa empuk, aku biarkan dua slize PIZZA dengan taburan tuna dan paprika itu tergolek sia-sia di atas meja. Entah kenapa hari itu kami mendadak menjadi lebih kalem. Biasanya setiap kali bertemu, canda tawa mendominasi, seakan dunia hanya milik kami, “yang lain numpang!!". Jadi harap tahu diri untuk tidak ikut membuat gaduh!” Hang out yang belum tentu sebulan sekali itu dimaksudkan utnuk tetap menjalin persahabatan meski kami dipisahkan pekerjaaan yang berbeda-beda. Berbagi cerita, berbagi kegembiraan dan kesedihan. Sebelumnya aku yang paling getol punya inisiatif untuk mengabadikan kebersamaan kami dengan berfoto bersama, saat itu tidak aku lakukan. Aku merasa malas, aku lebih tertarik dengan topik pembicaraan kami saat itu.

Entah darimana pembicaraan ini bermula, topik yang kami bicarakan adalah tentang “kehidupan”. Yang aku ingat, berawal saat aku katakan, suatu malam ketika aku tidak bisa tidur, aku lebih memilih melewatkan waktu dengan membaca sebuah novel percintaan. Dengan harapan, setelah mataku lelah melototi tulisan-tulisan yang ada di novel tersebut, mataku dapat terpejam secara alami. Kupromosikan bahwa cerita dalam novel tersebut, sangat bagus. Ada dialog di buku itu yang membekas di pikiranku. Intinya adalah alangkah indahnya bila setiap hari, saat kita bangun di pagi hari selalu diiringi kesadaran penuh untuk apa kita menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Menarik nafas berarti kita hidup. Untuk apa hidup? Untuk apa tarik nafas dan membuang nafas yang selalu dilakukan berulang-ulang? Dalam novel itu, si ‘aktor’ menyatakan kepada kekasihnya, yaitu orang yang ia cintai, “Untuk selalu bersamamu…..karena setiap hari aku mengejar cintamu.” Artinya, dalam setiap tarikan nafas mesti punya tujuan. Buzzz !!


Persoalannya adalah, apakah kita menyadari pentingnya kesadaran akan tujuan hidup tersebut? Kita sudah terbiasa dengan aktifitas robot. Melaksanakan sesuatu secara spontan dan menganggap sudah sewajarnya, sehingga tanpa perlu berpikir dan tanpa sadar sepenuhnya. Padahal kesadaran adalah kunci menikmati hidup. Sementara kita seringkali baru sadar setelah sebuah masalah timbul. Baru tersentil setelah menerima paket sebuah cobaan.

Seru sekali obrolan kami saat itu. Akupun digayuti kebahagiaan mempunyai sahabat yang bisa dibawa kedalam kondisi bukan cuma suka tapi juga duka, bisa sharing dan berempati. Topik pembicaraan kami pun tak terlepas dari problema kami yang sama yaitu bagaimana sulitnya “ being a single”.

Celetukkan temenku satunya tidak kalah seru, “Di pesta saudaraku kemaren, aku banyak bertemu keluargaku yang datang dari luar kota. Aku sebel sekali dengan pertanyaan-pertanyaan mereka, like this; “why aren’t you getting married yet?, bla….bla…bla…
Kami semua memahami perasaan temanku itu disaat dia bercerita bahwa sulitnya berada di posisi orang seperti kita-kita ini. Sedangkan, "aku...baik-baik saja." (seperti lagunya Ratu yang dinyayikan Pinkan Mambo :)

Hey…, We could better not to say anything than answering some question like that! They must know, we lived in civillized world where some cases where “Taboo” to spoken. Aku tidak sendiri, kami tidak sendiri. Jadi, kami bukanlah sesuatu yang antik, aneh, salah, atau apapun yang sebenarnya terasa melecehkan ketika diucapkan oleh beberapa pihak yang tak mengerti duduk perkara mengapa kami mesti menjalani ini.

“Waktu aku gagal dilamar si Roy dulu karena orang tuaku tidak setuju, aku down banget. Tapi kalo aku jadi menikah sama dia, barangkali, saat ini aku sudah jadi janda karena aku dengar si Roy menikah siri sama sekretarisnya. Dan aku mungkin tidak bisa sesukses ini kalau aku cepat menikah, aku bisa bantu ekonomi keluargaku dan merawat ibuku”. Begitulah kata temanku tentang pengalaman hidupnya.

Selalu ada massage dalam setiap peristiwa. Biasanya baru sampai ke jagat kesadaran setelah beberapa waktu berlalu. Yeach, kita bisa merasakan pudding caramel ini manis, setelah mengenal rasa pahit. Kurang lebih maksudnya adalah bahwa orang akan mengatakan hidup itu indah setelah pernah merasakan apa itu penderitaan.

Memahami massage dalam setiap kejadian itu, memang tidak mudah dicerna. Butuh waktu dan kesadaran yang diiringi dengan keikhlasan. Saat kita ikhlas, hati menjadi lapang, dan kelapangan hati adalah jendela yang membuat kita melihat lebih jernih.

Jarum jam selalu menjadi penanda perpisahan. Saatnya pun kami harus meninggalkan café dengan berjuta hikmah yang kami dapat hari itu. Semoga kami bisa merealisasikan hikmah itu, bukan sekedar bualan dan kata-kata.

Thousands of words played in my hand. “My Lord, next time, I could make a very big step in my life.”

“Memang jalan hidup yang harus dilalui dalam menapaki hidup tidak selalu mulus. Kadang kita harus melalui beberapa bukit dan tikungan terlebih dahulu sebelum menemukan tempat datar yang indah. Menemukan kerikil-kerikil kecil yang sepintas tidak berguna, namun ialah sesungguhnya yang membantu pengerasan jalan.”

Monday, October 26, 2009

COKLAT....OH....COKLAT

"Kata orang, kalau hati lagi susah makan yang manis-manis"

Manusiawi kok kalau gak selamanya manusia itu bahagia terus. Wajar dong ya ada bete-betenya juga. Ada kalanya gembira, dan sebaliknya, tiba-tiba ditimpa masalah dan akhirnya merasa susah dan sedih. Beragam masalah dan beragam pula cara orang menyelesaikan masalahnya, setidak-tidaknya untuk meminimalisir suasana hati sehingga bisa melupakan masalah-masalah yang terjadi di depan mata.

Mungkin cara ini hanyalah sebagian kecil dari penyelesaian masalahnya, yaitu mengkonsumsi COKLAT. Percaya gak percaya sih! Menurut apa yang pernah aku baca, bahwa coklat mengandung ZAT TANIN yang juga berguna untuk mengatasi rasa sedih. Terlepas dari teori-teori yang ada, bagi aku coklat adalah salah satu makanan favoritku karena sekalin coklat memang enak, coklat sangat membantu dalam keadaan darurat. Disaat keburu lapar misalnya, tapi gak ada yang bisa dimakan sedangkan sikon tidak memungkinkan. Coklat gampang dibawa kemanapun dan bisa dimakan kapanpun.


Inilah kebiasaanku, aku tidak pernah melewatkan "tradisiku" untuk selalu membawa coklat di dalam tas dan tentu saja akan selalu terbawa kemanapun aku pergi. Mungkin ini merupakan kebiasaan yang tanpa sadar menjadi kondisi yang wajib dilakukan. Namun disisi lain aku menyadari, terkadang bisa menjadi hal yang mubasir, misalnya saat aku lupa atau tidak sempat untuk memakannya, sehingga sering pula si coklat menjadi lembek/mencair karena kepanasan dan aku pun merasa kadaluarsa dan gak enak lagi kalau dimakan. Lucunya lagi, pernah ada perasan sayang untuk memakannya, bisa jadi disaat aku merasa tidak terlalu lapar. Dikesempatan lain, disaat melihat anak kecil, akupun dengan iklhas hati akan memberikan coklat yang telah sekian lama bercokol di dalam tasku. Yach, tanpa disadari ternyata gak menjadi mubazir lagi khan dan aku pun sudah menyenangkan hati anak kecil dengan memanfaatkan keberadaan si coklat yang sering terlupakan untuk segera dimakan. Coklatku....oh coklatku....

Nah, kalau ada pendapat yang mengatakan bahwa coklat bisa menjadi obat pelipur lara, sah-sah saja. Pengalamanku mengatakan, "makan coklat mengasyikkan!". Boleh dibilang mungkin sama dengan kebiasaan orang-orang terutama pria-pria yang mengkonsumsi rokok. Bedanya, makan coklat gak setiap saat dan yang pasti coklat lebih menyehatkan dibandingkan rokok. Iya khan?

Buat yang merokok nich, kalo udah tahu begitu, kenapa gak beralih ke coklat aja sih daripada merokok yang jelas-jelas gak baik buat kesehatan? Coklat telah terbukti menyehatkan dan memberi efek menenangkan. Kitapun menyadari, coklat bukan hanya mengenakkan tapi juga mengandung banyak kalori, sehingga kalau terlalu banyak dan sering mengkonsumsinya bisa menyebabkan kegemukkan. Sebenarnya gak menjadi masalah seandainya kita bisa bijak menyikapinya. Makanlah coklat secukupnya saja, misalnya disaat sedang ingin sekali makan coklat, sedang susah hati, atau saat sedang bingung daripada bengong, kenapa tidak?

Monday, October 5, 2009

PRIBADI PEMAAF

Masih banyak diantara kita yang belum paham hakekat memaafkan. Maaf sekedar diplomasi kata-kata saja, sementara kesumat/dendam masih berkarat di alam bawah sadar. Begitu berhubungan dengan orang lain, lekas teringat kesalahannya di masa lalu yang belum kita maafkan. Istilahnya "forgived but not forgeted", padahal kata maaf sudah berkali-kali diucapkan oleh lisan.

"Rasanya seperti mengkhianati bagian hatiku yang terluka jika aku harus memaafkan seseorang yang menyakitiku dan seolah aku melepaskan sebagian harga diriku bila harus memohon maaf."

Rasa berat untuk memaafkan itu tidak muncul begitu saja. Mengutip kata-kata dari seorang Psikolog, bahwa ada alasan yang mendasarinya.
Pertama, ketakutan untuk disakiti dangan cara yang sama. Beberapa orang percaya saat memaafkan orang lain, artinya ia membuka diri kepada orang yang telah melukai dirinya. Padahal, memaafkan bukan berarti menerima begitu saja segala tindakan orang yang melukai.

Kedua, kekhawatiran dirinya terlihat lemah. Karena tidak ingin terlihat rendah dan tetap ingin meninggikan harga diri, ia menutup pintu maafnya. Padahal justru sebaliknya, saat memaafkan, kita sedang melakukan tindakan "memberi".

Meraih posisi pribadi pemaaf bukanlah pekerjaan gampang, tetapi bukan pula hal yang mustahil. Bukankah kita memiliki dasar agama yang mengajarkan keluhuran maaf, tetapi mengapa sesama muslim kita masih saja berkobar dendam? Akankah kita menjadikan maaf sebagai konsumsi lahiriah tanpa ketulusan jiwa?

Dan, memaafkan harus tulus dengan tidak tersisa secuilpun kesumat. Maka jika ingin hidup sehat lahir batin, berusahalah menjadi "pribadi pemaaf". Meski memang itu berat karena kita berhadapan dengan ego sendiri. Makanya harus dilatih dan yakinlah, hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa memberi maaf.

"Ketika engkau mengalahkan musuh, jadikan maaf sebagai syukur atas kemenangan itu" (Rasulullah)

Thursday, October 1, 2009

KEEP THE SOUL AND BEAUTIFUL MIND


"SELAMAT DATANG BULAN YANG FITRI"

Alhamdulillah, puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih berkesempatan menikmati masa-masa berharga di bulan penuh berkah dan bisa menikmati hari yang fitri.

Lewat satu minggu sudah kita lalui bulan Ramadhan, Masih terjagakah shalat Tarawih atau shalat malam kita? Sudah berapa juz tadarus Alquran yang sudah kita lantunkan selama Ramadhan? Sejauh mana persiapan kita untuk dapat merubah hidup kita menjadi lebih baik dan berkualitas, sehingga perilaku kita semakin arif dan lurus. Amin.

Pertanyaan-pertanyaan itu sungguh layak untuk selalu kita ulangi sepanjang waktu.Sebagai manusia kita seringkali lupa, khilaf dan lalai. Karena itu, jangan pernah jemu untuk terus bertanya. Sudah sejauh mana ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan ini? Kita tentu tidak mau keberkahan dan kemuliaan Ramadhan berlalu begitu saja, tanpa pernah merubah hidup kita menjadi lebih baik. Betapa banyak waktu yang terbuang percuma, betapa sedikit yang bernilai ibadah.

Ramadhan boleh berakhir, tapi kesucian jiwa berkah puasa, tetap menjadi inti dari jiwa kehidupan. Kemanapun melangkah, pastikan itu adalah hasil kompromi dengan nurani yang fitri.
Dalam kebersihan hati, musnahlah segala prasangka dan amarah. Terutama kata maaf yang mengiringi silaturahmi. Saatnya berbagi kasih dan mengeratkan jalinan kasih dengan sesama.

Maka tak ada cara lain setelah melewati bulan yang suci dan menjalani hari yang fitri dengan mengisinya dengan amal terbaik yang mampu kita lakukan dan menatap masa depan dengan penuh kefitrahan. Amin!

Sunday, August 30, 2009

LAGI BETE NICH !

Beberapa hari ke belakang aku gak mood untuk menyelesaikan tugas-tugasku, termasuk menyelesaikan bahasan yang akan aku posting kedalam blog ku ini. Begitu juga cerpen yang tidak pernah terselesaikan hingga saat ini. Padahal sudah bertumpuk ide dan konsep-konsep yang ada difikiranku, konsep-konsep dan ide-ide itu serasa menari-nari diotakku namun belum mampu aku tuangkan kedalam bentuk tulisan. Hingga akhirnya aku hanya bisa berkomentar untuk sebuah permakluman....

"Lagi beteh nich! Ada apa dengan moodku...kadang semangat, kadang lesu!".

Kalimat itu juga yang akhirnya aku tuangkan didalam "status" di Facebook ku pada suatu saat dimana aku lagi bete, saat mood lagi down.
Meski agak malu mengakui, aku sering merasakannya. Dan berharap mendapatkan "keringanan" dan menjadi obat dikala mendapat banyak tanggapan dan komentar dari teman-teman atas apa yang sudah aku curahkan. Setidak-tidaknya, mereka ikut merasakan apa yang aku rasakan. Aku pun berkomentar balik, bahwa "I am just a human being". Punya mood yang notabene tetanggaan dekat dengan urusan hati dan perasaan. Walau aku sendiri gak mengerti, apa yang sedang terjadi pada diriku atau apa yang menyebabkan diriku sering mengalami up and down dalam menjalani hidup ini. Atau bisa jadi karena "siklus para wanita" yang terjadi tiap bulannya? Entahlah!

Bagai sebuah ponsel, kadang batereinya kuat, kadang lowbat. Bagitu juga dengan mood (suasana hati). Kadang dalam kondisi up saat merasa bahagia, dan kadang down kala hati gundah. Saat bahagia, mendadak pagi terasa cerah, siang lebih bergairah, sore begitu indah, dan malam seakan menyajikan harmonisasi orkestra musik pengantar tidur (meski itu suara jangkrik dan kodok).

Di lain hari, saat hati down, yaitu ketika beban kerja bertambah, masalah satu demi satu menampakkan wajah, kebahagiaan menjadi melumer. Jadilah saat bangun tidur, tubuh terasa pegal dan lesu. Siang berjalan lambat dan membosankan. Puncaknya, malam seperti "nightmare", berisi "slide" mimpi-mimpi seram.

Adakah kaitannya dengan perasaan bahagia? Dan bukankah perasaan bahagia dan kesedihan hanya dibatasi oleh seutas benang tipis? Kembali ke diri masing-masing, bahwa kebahagiaan ada di dalam hati kita. Mood atau suasana hati gak pernah bisa kita prediksi, kapan si moody akan datang dan kapan pula dia akan pergi.

Dibalik persoalan itu, tiap orang pasti mengalaminya juga. Aku tidak menjadikannya permasalahan yang besar dan mengikutinya aja. Selagi tidak parah-parah banget, gak masalah toch! Bak air yang mengalir.
Dan pada akhirnya, akupun harus menyadari bahwa hidup di dunia ini akan selalu ditempa oleh kesakitan, kebahagiaan, penderitaan, kesenangan dan keterpurukan, silih berganti.
Bukankah manusia memang diuji dengan semua itu???

Friday, August 21, 2009

AKU WANITA BIASA

Aku ini wanita biasa
Bisa sakit luka karena cinta
Dingin sepi kerap menyapa
Air mata jatuh lukisan raga

Kadang ku kuat setegar karang
Kadang ku rapuh lemah liar merana

[chorus1]

Maafkan aku bila hasratku keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta kekasih

Maafkan aku bila hasratku keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta kekasih hatiku

Kekasih hatiku maafkan aku
Aku wanita biasa

Dingin sepi kerap menyapa
Air mata jatuh lukisan raga

Kadang ku kuat setegar karang
Kadang ku rapuh lemah liar merana

[chorus2]

Maafkan aku bila hasratku keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta kekasih

Maafkan aku bila hasratku keliru
Sulut gairah jiwamu
Ku yang dosakan cinta kekasih
Hatiku… maafkan aku..

(Songs by Krisdayanti)

Tuesday, August 4, 2009

SANTAI DULU ACH !

Kesibukan dan tekanan pekerjaan terkadang membuat stress, tegang dan akhirnya mood dalam bekerja pun menurun. Kalau sudah begini, jangankan mengeluarkan ide, menghidupkan komputer di kantor aja malesss…banget.

Dalam keadaan tertekan, jangan dech memaksakan diri mencoba mencari solusi, ketimbang malah makin stress. Setelah mengenali sumber masalah, biarin dech semua mengalir. Kalau perlu, lupain sejenak dan jauhi sumber masalah.

Jalan-jalan, ”window shopping”, nonton atau sekedar ngobrol bareng teman-teman dekat bisa menjadi ”terapi relaksasi pikiran”.

Memang sich sulit dipercaya. Tapi kadang solusi muncul bahkan ketika kita sedang berusaha melupakan masalah....! Nah lho..?!
Setuju khan?

Saturday, July 25, 2009

BERANI AMBIL RESIKO VS KEBURU KIAMAT

"To win without risk is to triumph without glory"

Kata orang nich, hidup tanpa mengambil resiko gak seru. Kenapa kata orang, selingkuh menyenangkan, first kiss rasanya melayang dan olah raga ekstrim sangat digemari? Artinya semua hal yang pertama kali dilakukan rasanya mengasikkan. Alasannya, semua beresiko besar. Mengambil resiko memang butuh keberanian dan gak semua orang bisa. Padahal nich, John F Kennedy aja pernah bilang "kalau berani melangkah, meski beresiko, jauh lebih aman daripada gak melangkah sama sekali". Aku sich setuju-setuju aja kalau ada juga yang bilang bahwa " hidup lebih berarti kalau kita ambil resiko". Tapi apa aku bisa ya?

Aku itu orang biasa-biasa aja. Gak terlalu ngotot untuk meraih sesuatu. Bukannya takut sich, soalnya selalu mikir kalo gak kesampaian, bakal kecewakan? So, nothing to lose aja dalam hal apa pun. itulah seringkali orang 'menyayangkan aku" dan membuat mereka penasaran, akhirnya membuat kesimpulan sendiri dengan pertanyaan-2 mereka.

"Hayo, kapan lagi, keburu kiamat lho...!!??!!

Terkadang aku sebel lho kalo ada orang bicara seperti itu. "Memang manusia tau kapan kiamat akan datang?" Mungkin terdengar bercanda atau sekedar basa-basi, tapi kalimat itu bukan untuk pertanyaan yang mengarah "kapan akan menikah", misalnya, gak segampang seperti membalikkan telapak tangan dech. Lantas, akankah persoalan terselesaikan jika uang dan calon sudah ada?

Namun, jika pertanyaan itu mengacu antara lain kepada hal-hal seperti ini, kapan lagi bikin usaha sendiri, kapan potong rambut, kapan kuliah lagi atau kapan lagi beramal, tentu jawabannya sesuatu yang sangat kita inginkan tapi belum berani dilakukan. Realisasinya mudah dan dapat segera dilakukan seandainya ada uang dan kesempatan. Memang gak salah klo kita harus berani ambil resiko. "Jangan kebanyakan mikir, kerjakan saja apa yang kita mau dan bisa kita lakukan sekarang. Bayangin besok memang beneran kiamat". Ya gak masalah!.

Segala sesuatu yang menyangkut urusan pribadi, aku selalu mengambil positifnya aja. Gak mau terbawa arus selama prinsipku benar. "I don't care what they say!"
Setiap manusia punya takdirnya masing-2. Ada yang jalan hidupnya "lurus-lurus" aja dan ada yang hidupnya penuh resiko tapi akhirnya "fine-fine" aja atau "rusak" selamanya.

Terkadang aku berpikir, untuk mengambil keputusan yang resikonya besar, apa perlu bertanya dengan orang yang pernah mengalami hal-hal yang "ekstrim" dalam hidupnya demi tujuan pribadi, sekalipun resiko yang diambil berakibat buruk bahkan merusak citra diri mereka, misalnya begini nich :
- Seorang perempuan yang berkeinginan menjadi orang kaya lalu mencari suami kaya raya. Walau dia gak cinta dan suami gak ganteng, atau bahkan rela menjadi istri kedua yang penting kaya?
- Ingin menjadi PNS, tapi dengan cara "sogokan sejumlah uang" atau karena "surat sakti" orang penting tapi gak punya kemampuan apa-apa?
- Lalu, terpaksa menikah/cepat menikah, karena MBA atau ada istilah "cinta ditolak, dukun bertindak"?

Nah lho! Kalo udah begini, pasti gak setuju dong? Bukankah perbuatan itu sudah merupakan "tanda-tanda adanya kiamat kecil"? Buat apa, demi mendapatkan kebahagiaan duniawi dengan jalan yang gak terpuji, lalu merasa terhormat dihadapan sesama manusia sudah merasa bangga. "Toch, bukankah lebih baik mulia dihadapan Allah?!"

Kembali ke diri masing-masing dech. Seperti kata pepatah "pengalaman adalah guru yang paling berharga". Ada benarnya. Seharusnya pengalaman-pengalaman orang-orang di sekitarku, aku jadikan pengalaman dan aku jadikan alasan untuk mengurangi rasa takut gagal/takut kalah. Kenapa gak mau menanggung resiko gagal, jika pengalaman itu membuat aku lebih berani di masa depan.

Buat aku yang terpenting adalah aku gak akan ambil resiko yang akan merugikan diriku sendiri, mengecewakan keluargaku terutama kedua orang tuaku, juga orang lain. Aku nyaman dengan kehidupanku saat ini serta selalu berusaha melakukan perbuatan yang "mulia" dihadapan Allah SWT. Terserah dech orang mau ngomomg apa bahkan sampai bawa-bawa kiamat segala...heheeee.

Walau gak bisa dipungkiri, bahwa setiap keputusan dan perbuatan pasti ada resiko, asal kita bisa pitar-pintar menyikapinya.
Okey? Remember, life must go on.

Wednesday, July 22, 2009

SURAT UNTUK SAHABAT

Kota Musi, 20 July 2009

Sahabatku,

Aku hrs jujur sama kamu. Beberapa hari ini aku berusaha untuk menyenang-nyenangkan perasaan tapi gak bisa, ada yang ngeganjal. Sebelumnya, maaf klo aku cepat menyimpulkan untuk masalahku dengan dia, aku gak bisa nuruti pendapatmu.

Bukan aku gak berani atau takut gagal sebelum memulai, tapi aku gak bisa "keluar dari konsep diriku yang sebenarnya". Aku tetap berpendapat dan menuruti aturan/budaya yang ada bahwa "perempuan menunggu". Aku tau...kamu pasti sudah paham, dalam Islam saja, "seorang laki-laki muslim berhak melamar wanita muslimah yang sholeha walau dia gak kenal sama sekali." Jadi, gak ada alasan khan aku yang harus mengejar-ngejar dia, walau aku suka.

Aku gak bisa kalo harus, maaf, mengemis cinta. Mungkin sadis kedengarannya, tapi ini seumur hidupku, benar-benar baru aku alami. Bukan gengsi tapi gak etis aja buat aku dan aku gak harus seperti si ini atau si itu atau mengikuti cara-2 si ini atau si itu khan, friend? Mungkin beda persoalan kalo memang dah jadian atau ada kesepakatan apa lah, aku harus agresif untuk pria seperti itu, pasti!

Jujur, sebenarnya yang aku takutkan adalah klo aku sampai dicap"gak bener" lalu orang gak respect lagi sama aku, apalagi orang gak kenal aku mendetail. Aku paham pengertian "agresif" yang kamu maksud, tapi untuk agresif ke dia, fatal, friend!!! tanpa bantuan orang ketiga. Bukan aku gak mau berusaha dengan gigih, please diingat, aku wanita. Klo aku agresif sama kamu, kamu pasti ngerti dan paham tujuanku. Aku sudah kenal banyak orang dan "mahkluk laki-laki" dari beragam tipe. Tapi dia "istimewa bgt" dan ini benar-2 tantangan. Buat aku, kondisi seperti ini lebih menyakitkan daripada putus cinta lho, "sakiiit.....!!!(gaya bicaranya seperti gaya bicara Ruben lho, heee....!). Itulah mengapa setiap wanita berpendapat bahwa "lebih baik dicintai daripada mencintai".Apalagi kita gak dalam satu kota. Mungkin klo kita satu kota, aku bisa berusaha untuk memberikan dia perhatian dan mengambil kesempatan untuk sering bertemu. Tapi sulit friend untuk orang seperti dia walau aku tau dia gak "kuper dan alim-alim amat", itu yang aku baca sekilas dari kumpul-kumpul kita kemarin itu.

Sahabatku,

Makasih udah bantu aku. Jujur aku gak mau menyusahkan orang lain apalagi untuk bersusah payah ngurusi urusan pribadiku. Aku termasuk tipe orang yang selalu mikir panjang kalo mau merepotkan orang dan banyak segannya ke orang lain. Tapi di sisi lain, aku memang butuh orang lain dalam masalah ini.

Aku tau maksud kamu baik dan kamu sudah berusaha demi aku. Aku bersyukur, aku ketemu seorang teman seperti kamu, baik, tulus, perhatian, peduli, friendly banget, dan seseorang yang bisa aku hubungi tanpa ragu-2 dan aku minta tolong sesuatu tanpa aku pikir-pikir dulu. Kamu teman baikku tapi bisa "klik" melebihi seorang sahabat.

Tentang dia, untuk jadi seorang suami bagiku, jujur aku suka. "Dia low profile juga alim". Pernah terlintas, klo memang dia kata Allah, aku akan berbakti sebagai istri dan menuruti apapun kehendaknya, asalkan kehendak dan pendapatnya juga yang terbaik menurut Allah. Tapi dengan dia, prosesnya sulit. Untuk masalahku dengan dia gak bisa tanpa bantuan kamu sampai setuntas-tuntasnya. Tapi di sisi lain, aku gak mungkin selalu merepotkan kamu, friend. Kamu juga punya kehidupanmu sendiri.

Aku dan dia sudah dewasa, seharusnya bisa memahami, tapi dia beda dari "konsep pria pada umumnya". Aku juga gak perlu bingung-bingung khan menghadapi ini. Dalam hidupku, aku "nothing to lose" dan "easy going" aja menghadapi apapun. Makanya aku menganggap jalan-jalan ber-empat kita kemaren itu hal yang biasa, bukan hal yang luar biasa lagi buat aku. Take it easy my friend, "I'm single and I'm very happy."

Sahabatku,

Aku percaya, Allah tidak pernah salah memilihkan pria terbaik untuk mendampingi hidupku. Namun aku tidak mau terlalu muluk mengartikan cinta seseorang. Aku gak mau kecewa. Biarlah untuk saat ini, cintaku hanya untuk Allah SWT, orang tua dan keluargaku. Jadi intinya, aku menjalani kehidupan ini "bak air yang mengalir", apa adanya, tidak banyak aturan, jujur, saling menghargai dan terbuka.
And you must to know...."I always hopping for the best but expecting the worsth."
Thank u so much my friend.....

Thursday, July 9, 2009

BE POSITIVE !

Kalau kita harus berkata yang baik tentang segala hal, kenapa tidak tentang diri sendiri? Bicara positif tentang diri sendiri berarti menegaskan tentang siapa jati diri kita, keyakinan-keyakinan kita akan kebenaran, bukannya untuk menghidupkan kesombongan.

Berbicara yang baik tentang diri sendiri merupakan cara untuk ”me-maintenance” pikiran dan perilaku kita supaya tetap positif. Itulah kenapa dalam pelatihan-pelatihan motivasi biasanya kita diminta membuat penghargaan terhadap diri sendiri, memberi motivasi untuk berfokus mengembangkan kelebihan dibandingkan menyesali kelemahan diri.

"Selalu bersikap positif dalam kondisi yang paling buruk sekalipun akan menjaga arah masa depan tetap berada pada jalur yang tepat."

Menurut para ahli psikomotorik, jika kita sering mengucapkan hal-hal positif tentang diri sendiri, baik ketika akan tidur maupun saat bangun, alam bawah sadar akan bekerja, sehingga segenap pikiran kita dipenuhi hal-hal positif setiap saat. Cara berpikir yang penuh optimisme akan membuka jalan pada sikap-sikap positif lainnya, termasuk rasa bersyukur dan menyadari dengan iklhas pemberian kondisi apapun bagi diri kita terhadap apa yang telah terjadi, tanpa menyalahkan orang lain.

Itulah kenapa orang-orang sukses melakukan ini. So, be positive...!!!

"Sukses adalah proses mmelakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan orang biasa untuk memperoleh hasil luar biasa."

Sunday, July 5, 2009

KERANJANG SAMPAH ?

Gak kerasa, ternyata usiaku udah kepala 3. Perasaanku baru kemaren 17 tahun, he...:-D?. Waktu berlalu begitu cepat dan banyak yang sudah terjadi. Apa yang terjadi dan aku alami seperti mimpi. Begitu juga pelajaran hidup yang aku dapat bersamaan dengan berjalannya waktu.

”Ety, apa kabar?” Kapan kita bisa ketemu? Kita facial bareng lagi yuk?! Mukaku dah banyak komedo dan kotor nih. Sesudah facial, aku mau curhat, lagi banyak masalah. Cuma Ety teman yang bisa diajak ’Sharing”.

Kalimat barusan adalah sms dari seorang temanku, kita sudah lama gak ketemu dan ingin curhat sama aku. Bukan bermaksud ge er ataupun tujuan untuk membangga-banggakan diri sendiri. Banyak teman/orang yang menilai aku sosok yang sabar, friendly, menyenangkan dan bisa diajak bicara. Mungkin orang menilai ada nilai ”kedewasaan” yang lebih dibandingkan dengan orang lain. Seperti kata temanku yang lain melalui smsnya;

”Maaf ya mb Ety, ama kejutekanqu kemaren2. Aq lg byk masalah. Aq gak mau kehilangan sahabat spt mb. Aq byk merenung, smua kata2 mb benar. Jujur, mb tetap teman terbaik yg aq pny. Tmn yg lain byk bikin aq tertekan dan menangis. Mereka byk tusuk aq dr belakang dan menyakitkan hati. Aq byk belajar dr kata2 mb utk lbh selektif memilih teman.”

Nilai kedewasaan yang aku miliki adalah ’positif value’ yang harus aku syukuri dan aku manfaatkan sebaik-baiknya. Namun gak bisa dipungkiri, aku cuma manusia biasa. Aku juga punya masalah. Bedanya, tidak semua orang mau cuhat/sharing kepada orang lain yang belum tentu bisa dipercaya. Begitu juga aku, untuk hal-hal yang sifatnya pribadi banget, aku begitu selektif memilih orang yang bisa aku percaya. Semata-mata karena aku menganggap masalah yang kita ceritakan kepada orang lain pada akhirnya, keputusan ada di tangan kita sendiri. Jadi, selama aku bisa mengatasinya sendiri, "gak perlu dong orang lain tau". Aku tau, ada yang patut untuk diceritakan kepada orang lain dan ada yang tidak.

Belum lagi masalah-masalah yang dihadapi teman-temanku yang lain, yach, tentang keluarganya, orang tuanya, kekasihnya, ataupun tentang pekerjaannya dan dilema mereka. Keluh kesah mereka yang dituturkan kepadaku, sejujurnya, membuat aku menghela nafas panjang, "Ya Allah, ternyata kesulitan dan masalah ada dimana-mana, tidak mengenal usia, siapaun, dimanapun dan kapanpun. Masalah pasti datang".

Aku berfikir dan merenung, aku diibaratkan bagai "keranjang sampah", aku adalah keranjangnya dan masalah mereka adalah sampahnya. Terdengar "naif banget" memang, tapi itu sekedar perumpamaan. Justru aku mensyukuri apa yang aku alami. Berbagi dengan orang lain walau sekedar menjadi pendengar yang baik bagi teman-temanku juga orang-orang yang ada di sekelilingku dan menjaga amanah mereka juga merupakan salah satu wujud dari rasa syukurku.

Buat aku, menjadi orang yang dapat dipercaya (amanah) itu adalah kenikmatan yang luar biasa. Alhamdulillah, kebahagiaan yang menurutku jauh lebih berharga daripada materi. Selama mereka mempercayai aku, aku rela menjadi "keranjang sampah" bagi mereka yang ingin mencurhkan isi hatinya kepadaku. Sebaliknya akupun berharap,tidak ada seorangpun yang justru menganggap aku 'sampah' yang seenaknya dicampakkan dan dimanfaatkan. Duch, semoga tidak.

"Kebijakan hidup bukan diukur dari seberapa pandainya kita tapi dari seberapa banyak masalah yang telah kitaselesaikan"

Sunday, June 28, 2009

INGIN JADI PSIKOLOG

Pagi itu aku langkahkan kakiku menuju kampus. Itu adalah hari pertama perkuliahan dimulai, setelah melewati satu minggu masa orientasi dan menyandang status sebagai seorang mahasiswi.

Dengan langkah pasti aku berjalan bersama kedua temanku satu kost di sudut kota Bandung. Jarak yang aku tempuh dari kost-an ku menuju kampus kurang lebih 200 meter. Ada jalur alternatif melalui pintu belakang dari kampusku sehingga waktu yang aku lalui dengan berjalan kaki tidak terlalu lama hanya berkisar 7 - 10 menit saja.

Ada yang berkesan tiap kali aku pergi ke kampus. Kampusku bertetangga dekat dengan Universitas Padjajaran Bandung Fakultas Psikologi, dimana fakultas tersebut adalah tujuan utama aku disaat mengikuti ujian UMPTN (sekarang SNMPTN) karena aku pernah bercita-cita menjadi seorang "Psikolog".



"Teman-teman, tau gak, seharusnya aku jalan lurus lho bukan belok ke kanan!". Begitu kataku kepada kedua temanku suatu ketika aku katakan bahwa jalan lurus itu menuju kampus Fakultas Psikologi yang menjadi kampus impianku. Sedangkan jalan yang belok ke kanan adalah jalan menuju kampusku yang sekarang menjadi kampus almamaterku. Akhirnya, aku ceritakanlah kepada mereka mengapa aku bicara seperti itu.
Tiap kali mengenang peristiwa itu, aku hanya tersenyum dan berkata dalam hati, "Ya Allah, ternyata disini tempatku, Engkau punya rencana lain untukku."

Disaat aku merasa cita-citaku kandas untuk menjadi seorang Psikolog, jujur, aku gak kecewa dan sedih-sedih amat. Walaupun ada, namun hanya sebentar. Karena di kampusku, aku juga belajar Psikologi. Bahkan ruang lingkup pelajaran yang aku dapat justru lebih luas daripada Psikologi yang hanya menangani manusia secara pribadi atau orang per orang. Sedangkan di jurusanku "Kesejahteraan Sosial", lebih luas dan lebih menekankan kepada penanganan masalah manusia secara keseluruhan di dalam lingkungan sosialnya.

Hikmahnya, aku jadi lebih memahami, bahwa apa yang kita inginkan, tidak selamanya bisa kita dapatkan. Setidak-tidaknya, saat ini aku selalu menjadi "Psikolog bagi diriku sendiri". That's life !

"Tak ada yang hilang di dunia ini, yang ada hanyalah perpindahan tempat dan perubahan bentuk. Adalah tugas kita untuk menentukan proses dan hasilnya."

Friday, June 19, 2009

SOMEWHERE OUT THERE

Somewhere out there
Beneath a pale moonlight
Someone’s thinking of me
And loving me tonight

Somewhere out there
someone’s saying a prayer
That’s ‘ll we’ll find one another
Someone out there

And eventhough I know how every far apart we are
It helps to think we might be wishing on the same bright star
To sing alonesome lullaby
It helps to thin we’re sleeping under neath the same big sky

Somewhere out there if love can see us through
Then we’ll be together
Somewhere out there
Out there dreams come true

Wednesday, June 17, 2009

KITA CANTIK KOK


”Big is beautiful, as long as it’s not an obese!.”


Semua orang pasti setuju dengan pendapat ini, bahwa wanita adalah mahkluk yang indah, “makhluk Tuhan paling seksi, menurut lagunya Ahmad Dhani”. Walau tidak bermaksud sengaja untuk tampil seksi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa setiap wanita ingin cantik dan memiliki tubuh ideal. Akhirnya, saat merasa bentuk tubuh kita gak “se-ideal” mereka yang dianggap ideal, dengan segala upaya berusaha “memangkas ukuran”. Entah itu lewat olahraga membabi buta, diet gila-gilaan, sedot lemak, akupunktur, pokoknya segala cara ditempuh dech.

Di sisi lain, ada yang berpendapat, tubuh gemuk, berarti sehat dan makmur. Gak selamanya benar karena terlalu gemuk malah jadi sumber penyakit. Lucunya nich, ada alasan lain mengapa perempuan bertubuh montok berisi justru terlihat seksi. Seperti bodynya Sarah Ashari, kali yee….

Menjaga penampilan itu penting, apapun profesi dan siapa pun kita. tapi bukan berarti ikut berubah total demi penerimaan masyarakat, khan? Apalagi sampai menyiksa diri demi mendapatkan tubuh langsing. Setelah itu sakit…? Gak dech! Persepsi orang lain bukan saja beda, tapi kalau kita suka? mau apa? Lagipula, malas banget khan kalau tubuh kita seenaknya didefinisikan atau nggak oleh orang lain.


Melihat definisi tubuh ideal yang berubah-ubah, seharusnya sich kita menyadari bahwa gak ada standar yang bernilai mutlak, tetapi yang lebih penting merasa enjoy dengan keadaan diri sendiri. Saat itulah sebenarnya kita cantik dan ideal.

Dengan terlihat gemuk dan sehat, otomatis dianggap terlihat cantik juga kok. Penampilan penting, tapi isi otak dan kepribadian oke jauh lebih penting dong!
Nah, para wanita....kita cantik kok, selama kita bisa menjaganya dengan pola hidup sehat dan gaya hidup sehat. Setuju khan?

Wednesday, June 10, 2009

GAK PENTING KALAU HARUS.....

Kata orang, patah hati ada baiknya. Karena dari patah hati kita belajar dari kegagalan. Apa yang menyebabkan seseorang patah hati beragam. Bisa karena trauma dan shock setelah disakiti kekasih, atau karena banyaknya pengalaman pahit selama berhubungan dengan orang lain, dan lain-lain. Sah-sah aja jika akhirnya kita sedih. Penampilan kita saja seperti ”Charlie Angels”, tapi kalau disakiti seseorang tetap aja sedih banget. Ternyata bertampang sangarpun, gak mengurangi patah hati. Kalau kondisinya sudah seperti ini, kalau cuma ditunggu dan dibiarkan, patah hati gak bakal sembuh.
Mendingan kita beresin dech!

Ngeles? No way!

Rasanya gak perlu sedih berlarut-larut, yang penting mengakui bahwa kita sedang punya masalah. Caranya, biarpun rasanya kita bisa sendiri saja, paling benar adalah berbagi cerita dengan sahabat yang bisa dipercaya. Tapi kalau gak yakin sama teman, selama di dalam kamar, bernyanyilah dengan keras dan goyang suka-suka untuk melampiaskan kekesalan hati. Legaaa...kan?

Pasang mental positif. Enjoy aja!

Akan buang-buang energi dan waktu kalo kepikiran terus karena patah hati yang dibiarkan berlarut-larut, metabolisme tubuh juga bisa terganggu. Hayo....berolahraga dan pijat tradisional, bisa menolong untuk mengurangi stres. Atau ikutan kelas yoga, karena yoga mengajari kita membentuk pikiran menjadi "happy and healthy".

Sibuk...sibuk....sibuk....!

Yach...dengan cara menyibukkan diri, Setiap bangun pagi sempatkan membuat rencana kegiatan hari itu. Penuhi jadwal dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Main bowling atau nge-gym juga gak ada salahnya.

Cari kesenangan baru

Kursus Bahasa Inggris pasti seru atau untuk yang senang menyanyi, ikutan kelas vokal, kenapa tidak? Mau yang simpel aja? Browshing internet atau chatting, khan lagi nge-trend tuch!

Nah, yang ini, perlu banget. Dengan cara mengubah penampilan yang lebih fresh, bisa banget dicoba. Ke salon dengan merubah model potongan rambut. Jangan takut mencoba model baru, asal kita bisa memilih model yang keren dan cocok, pasti penampilan kita juga lebih oke!

Jadi, masih stress karena patah hati......capeee dech!!!

Sunday, May 24, 2009

Catatan Harian 3

Minggu, 2 Maret, 19.15

Pesta ulang tahunku!
Kali ini aku memutuskan untuk membuat sebuah pesta kecil di rumah. Tahun-tahun sebelumnya, aku selalu merayakan ulang tahun berdua dengan pasangan. Kini, selain alasan belum ada pasangan resmi yang dapat kuajak berkencan, aku ingin merayakan pula kebebasanku dari rasa cemburu melihat pasangan mantanku dengan pasangannya. Kebersamaan mereka di depan mataku tidak lagi membuat perut melilit.
Satu lagi yang menurutku patut dirayakan pula adalah kehadiran seseorang, kenalan baruku, di sebuah acara amal bulan lalu. Sebenarnya, sudah lama ia mengajakku kencan, tetapi belum pernah kutanggapi dengan serius belum merasa siap. Namun, besok malam kami sepakat akan mencicipi pizza favoritku di sebuah restoran pizza terkenal di kotaku. Mungkin, lain kali kami bisa kencan ganda dengan mantanku dan pasangannya? Ya, siapa tahu?

Diaryku,
Ini sekedar berbagi, untuk menenangkan hati ketika mimpi buruk itu terpaksa dilalui.
Perasaan iri dan marah wajar timbul bila melihat mantan kekasih dengan pasangan barunya. Emosi tersebut muncul karena ada “peperangan” dalam hati, antara menghadapi kenyataan dengan keinginan yang tidak tercapai. Namun perlu disadar, bahwa, inti pemecahannya adalah bersikap dewasa, menerima kenyataan bahwa pria tersebut bukan milik kita. Walaupun demikian, pertemuan dengan mantan dengan kekasih barunya tetap saja bukan pengalaman yang menyenangkan.

Dalam keadaan iri, wanita cenderung sensitive dan berkomentar bahwa karena kualitas wanita tersebut “lebih”, padahal, belum tentu ia lebih menarik. Meskipun, mungkin benar kekasih baru itu lebih cantik, belum tentu dia terpikat karena kecantikannya, ada hal yang lain kalee..."I love being single!"

Kalau demikian, kenapa harus iri? Percaya diri aja, cobalah berbesar hati dan menerima kehadirannya sebagai seorang teman. Daripada bersusah payah mencoba membenci wanita itu, lebih baik pelajari saja tingkah lakunya. Siapa tahu, dapat mecuri sedikit ilmunya demi perkembangan diri sendiri. Walau tetap berpegangan pada kata-kata ini, tidak semua orang sama, karena setiap manusia punya kepribadian dan style-nya masing-masing.

Thursday, May 21, 2009

Caatatan Harian 2

Minggu, 11 Pebruari, 06.10

Berawal dari perkenalan di sebuah acara, status hubunganku dengan dia berkembang menjadi sepasang kekasih dalam waktu sebulan saja. Walaupun kami tidak memiliki hubungan yang tergolong serius, tetapi tetap saja aku merasa kecewa sewaktu keputusan untuk berpisah itu terlontar karena kesepakatan berdua. Tidak cocok lagi, duh! Aku berusaha melupakan dia dengan giat nge-gym, jogging dan menyibukkan diri dengan membaca sebuah novel horror (aku sengaja menghindari novel-novel romantis yang ceritanya penuh derai air mata).
Skenario yang ada dalam bayanganku hingga saat ini adalah mencari pasangan baru yang lebih baik dalam segala hal dibandingkan dia. Lebih ganteng, lebih pintar, lebih keren, dan lain-lain. Aku ingin menggandengnya kemana-mana sehingga dia akan tahu bahwa aku telah pulih dan mampu mendapatkan pengganti yang lebih baik darinya. Namun, kondisinya terbalik. Skenario sempurna itu ternyata telah direbut terlebih dahulu oleh dia dan akulah orang yang mesti gigit jari lantaran belum juga memiliki pasangan.

Selasa, 13 Pebruari, 16.00

Akhir-akhir ini kotaku sering diguyur hujan deras, seperti juga sore ini. Aku dan seorang teman sedang duduk-duduk di sebuah cafe di muka Mal, ketika tatapanku membentur sosok mantanku yang sedang merangkul bahu seorang wanita. Tubuh wanita itu ramping dengan rambut sebahu dan senyum memikat. Dia mengenakan busana pink berenda yang membuatnya tampil amat feminism. Kuakui, ia cantik!
Malamnya, aku membuat sebuah “konferensi pers” di rumahku, dengan mengundang tiga orang sahabat karibku. Kami mengobrol hingga larut malam dan membahas setiap sentimeter tubuh wanita yang tadi sore aku lihat bersama mantanku.. Lucunya, teman-temanku itu mencela habis, walau mereka belum pernah melihatnya sama sekali.
Anehnya, aku merasa sedikit terhibur mendengar cercaan mereka, walaupun masih ada satu hal yang mengganjal. Jika memang aku istimewa, mengapa dia memilih cewek itu dan bukannya aku? Jika aku tidak dapat membuat dia bahagia, berarti aku pun tidak akan bisa membuat pria manapun bahagia. Duh, sedihnya.

Kamis, 26 Pebruari, 18.30

Tampil dengan jins berpotongan boot cut berwarna biru pudar dan atasan putih feminism yang memperlihatkan sebagian kulit bahu, aku muncul dengan penuh percaya diri pada pesta ulang tahun temanku. Rambutku sudah ditata rapi di salon. Ruang restoran tempat diadakannya pesta, berselimut cahaya kuning temaram yang menambah sejuk perasaanku. Namun, ternyata perasaan itu hanya bertahan selama 15 menit, sampai kutangkap baying-bayang mantanku dan kekasihnya yang baru sedang duduk santai di sebuah sofa, bersama beberapa orang tamu.
Gawat! Aku benar-benar lupa bahwa temanku yang sdang berulang tahun adalah sepupu mantanku. Mandadak, rontoklah mood baikku yang sudah kubangun sejak siang tadi. Di pesta, terlihat semua orang memperlakukan mereka dengan wajar, seperti sudah terbiasa melihat mereka tampil berdua. “Oh Tuhan….aku benar-benar berada di tempat yang salah, pada waktu yang salah pula!

Tak lama kemudian. Dia menghampiriku untuk berbincang-bincang. Mungkin sekedar basa-basi, mengingat kami pernah berhubungan dekat. Ternyata, tak jauh beda dengan dulu, pembicaraan kami tidak nyambung! Aku jadi ingat, dulu sulit sekali kami mencari topic pembicaraan yang menarik bagi kedua belah pihak. Pernah, ketika aku asyik membahas beberapa nama selebriti yang masuk daftar caleg, dia malah membelokkan pembicaraan, membahas tempat-tempat melancong teranyar di Indonesia.

Catatan Harian 1


Diary...
Engkau teman sejati selalu menemaniku
Dalam suka & duka kutulis dalam lembaranmu
Kisah-kisah pengalamanku,
dan perasaanku hanya padamu.....
Kau selalu setia mendengar ceritaku,
Menjadi teman curhatku,
Dan menyimpan rahasiaku.........

Kisah kasihku sudah lama berakhir. Namun, kebersamaan mantan kekasih dengan pasangan barunya, terasa mengiris-iris. Apa yang salah?

Di sebuah kafe terapung di sudut kota, aku dan dia makan malam bersama, setelah kami menikmati sebuah film di bioskop untuk yang terakhir kalinya sebagai seorang kekasih. Makan malam yang romantis, sekaligus ironis, diakhiri dengan kesepakatan kami untuk berpisah.
Kini setelah setahun berlalu, aku nyaris tidak lagi mengilas balik kenangan-kenangan yang sempat kami nikmati bersama. Rasanya, aku telah benar-benar melupakan dia dan sanggup memulai hubungan baru. Namun, kejadian baru-baru ini menyadarkanku, bahwa ternyata bayang-bayang dia belum sepenuhnya tersingkir dari dalam benakku!

Sabtu, 10 Pebruari, 19:30

Di sebuah toko bakery kesukaanku, pada siang hari yang panas, aku tengah asyik memilih kue-kue yang juga tersedia di toko bakery tersebut. Ketika kugeserkan tubuh beberapa langkah ke belakang untuk melihat dan memilih kue di sudut rak yang lain, tak sengaja kudengar percakapan antara seorang pria dan wanita.
“Saya dengar, kamu sekarang sedang jatuh cinta ya?” Berarti, tak percuma kan, aku bersusah payah menjodohkan kalian?” ujar si wanita, bernada menggoda. “Ha…ha…ha….ya, deh, Rin. Aku akui, kamu memang mak comblang jempolan!” balas si pria. Ups! Tunggu dulu. Suara itu….sepertinya sudah amat kukenal. Kupalingkan kepala sedikit ke arah kiri, dan….benar saja itu suara dia, mantanku!

Sunday, May 17, 2009

PISCES (21 Februari - 21 Maret)

Para Pisces termasuk orang yang idealis, kreatif, peka, dan intuitif. Mempunyai sifat seperti air sehingga mudah menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi. Salah satu sifat negatif Pisces adalah mudah kecanduan sesuatu. Ini bisa terlihat jika sedang menemukan hal-hal yang baru ditemui dan jika sedang mabuk asmara.

Pisces mengatur kerja limfa yang berfungsi menetralkan racun yang masuk ke tubuh manusia. Pisces perlu memberikan perhatian khusus pada organ ini.
Selain itu, kaki juga merupakan bagian yang sensitif. Agaknya kaki bagi orang Pisces termasuk manja. Menaruh perhatian ekstra pada bagian tubuh yang satu ini, misalnya menggunakan sepatu yang baik, tak ada salahnya.Karena menurut Reflexiologi, kaki adalah bagian yang penting yang mempunyai pengaruh terhadap fungsi tubuh lainnya.

Pisces mempunyai beberapa makanan fanatik. Biasanya Pisces amat tergila-gila pada coklat, susu, cola dan kripik. berhubung Pisces sangat terpengaruh dengan situasi sekeliling, maka mudah depresi dan juga merasa tidak nyaman.Untuk mengatasi hal itu, Pisces biasanya makan banyak.

Agar diet berhasil, perlu mendapat dukungan dari teman-teman. Seperti juga perasaan, tubuh termasuk sensitif. Karena itu gunakanlah sistem diet yang terbukti tidak merusak kesehatan.

Olah raga yang cocok bagi Pisces adalah jalan kaki atau jogging, tenis, yoga, taichi, senam atau menari.

Monday, May 11, 2009

Katakanlah Dengan Bunga

Bunga ternyata tak cuma indah dipandang mata atau dijadikan penghias rumah, tapi juga bermanfaat sebagai "obat". pemberian sedikit bunga ternyata bisa membangkitkan perasaan bahagia dan puas pada si penerima, yang sekaligus juga akan meningkatkan kualitas hidup.

Menurut peneliti dari Rutgers University di New Brunswick, NJ, "mereka yang menerima bunga akan lebih 'sedikit' terserang depresi, khawatir, dan perasaan terancam beberapa hari setelah menerima bunga dari seseorang. Mereka juga akan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan teman dan anggota keluarga mereka."

Pemberian hadiah memang akan membuat bahagia yang menerimanya. Tapi bunga, selain memberikan perasaan bahagia, juga akan meninggalkan efek mendalam terhadap suasana hati dan kesehatan yang menerima.

Sekuntum bunga di ruang tamu atau di ruang kerja akan membantu meningkatkan semangat dan kebugaran. Jadi, jika kita tidak bisa atau tidak sempat membeli seikat bunga setiap minggu, cukup letakkan sekuntum bunga hidup di ruang tamu atau di meja kerja, dan semangat pun akan meningkat.

Nah, jika bunga dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan, maka tak ada salahnya untuk segera dilakukan dan ungkapkanlah sesuatu kepada orang yang kita sayangi dengan bunga.
Percaya atau tidak percaya....."katakanlah dengan bunga".

Tuesday, May 5, 2009

Percaya Diri Sumber kebahagiaan

Uang, kekuasaan, dan ketenaran, apakah ketiga hal itu yang akan membuat kita benar-benar bahagia? Jawabannya, belum tentu! Hal-hal yang benar-benar membuat kita mearasa bahagia sebetulnya adalah kepercayaan diri alias "Pede", dekat dengan orang-orang di sekitar kita, memiliki otonomi dan kompetensi.

Mengapa rasa pede jauh lebih berharga daripada memiliki mobil, misalnya? Psikolog Kennon M. Sheldon menjelaskan bahwa kedekatan hubungan dengan orang lain dan image diri yang positif merupakan sumber kegembiraan yang selalu menghampiri anda. Sementara "kegembiraan" membeli mobil baru akan menghapus kegembiraan lain saat kita melihat orang lain membeli mobil baru yang lebih bagus dan mahal dari mobil yang sudah kita miliki atau barang-barang yang ingin kita miliki lagi.

Jadi yang perlu kita khawatirkan bukanlah apa yang anda miliki, tapi jika anda bukan siapa-siapa.
Ingatlah...."Kebahagiaan ada dalam hati kita sendiri, kekayaan bukanlah segala-galanya.

1. Terimalah diri kita apa adanya.
Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
2, Hargailah diri kita sendiri.
Kenali dan catat apa saja prestasi dan kelebihan yang kita miliki yang bisa kita
banggakan.
3. Percayalah diri kita sendiri.
Belajarlah mendengarkan kata hati. Biarkan intuisi membimbing kita. Tak ada
seorangpun yang lebih memahami anda dibandingkan diri kita sendiri.
4. Belajar mencintai diri sendiri.
Luangkan waktu khusus untuk bersenang-senang sendirian.
Jaga kesehatan,kebersihan, dan kerapian diri.

Friday, May 1, 2009

Bahagia Dalam Kesederhanaan Hidup


APA ITU ‘KEBAHAGIAAN’ ?

Kebahagian, sejatinya bukanlah dari orang lain, tetapi dari dalam diri seseorang. Maka ada benarnya sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “if you want to be happy, just be”…."bila ingin berbahagia, berbahagialah!" Dengan hidup sederhanapun, enjoy! Nikmatilah!

APA ITU ‘HIDUP SEDERHANA’ ?

Sederhana berarti sedang, tidak berlebih-lebihan atau bersahaja. Kesederhanaan merupakan sikap yang mulia, ikhlas, sikap sabar, realistis dan sebagainya.
Sedangkan pengertian dari hidup sederhana adalah menerima apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Ia tidak akan tergiur dan sakit hati bila orang menerima nikmat yang melebihi apa yang ada padanya. Jadi, hidup sederhana adalah ikhlas dan berprasangka baik kepada Tuhan. Karena kejengkelan atau prasangka buruk apapun tidak akan mengubah keadaan atau menyelesaikan masalah, bahkan menambah serentetan kekecewaan.

Hidup sederhana sebetulnya merupakan bagian dari esensi kehidupan anak manusia yang ingin mencapai kebahagiaan. Ia sudah merasa cukup dengan apa yang ada, bukan karena “pasrah”, melainkan telah berusaha menyempurnakan usaha. Yaitu orang-orang yang cukup kaya hati, karena pada hakekatnya kekayaan itu bukanlah tergantung kepada banyaknya harta (fasilitas) melainkan sifat menerima. “Bukankah kekayaan itu lantaran banyak harta, tetapi kekayaan adalah kekayaan jiwa.”

Jadi jika kita ingin bahagia, jadilah pribadi yang sederhana dan hidup dalam kesederhaaan. Hidup dalam kesederhaan memang tidak sesederhana dan semudah yang dibayangkan orang. Kendatipun demikian, setidaknya sebagai upaya mengantarkan seseorang dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
“Kegembiraan hidup seseorang bukan karena berapa banyak materi yang dimilikinya, tapi karena sedikitnya saling berhitungan dengan orang lain.”

Friday, April 24, 2009

If You're Not The One

If you're not the one, then why does my soul feel glad today?
If you're not the one, then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine, then why does your heart return my call?
If you you are not mine, would I have the strength to stand at all?

I never know what the future brings
But I know you're here with me now
We'll make it through and I hope
You are the one I share my life with

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

If I don't need you, then why am I crying on my bed?
If I don't need you, then why does your name resound in my head?
If you're not for me, then why does this distance name my life?
If you're not for me, then why do I dream of you as my wife?

I don't know why you're so far away
But I know that this much is true
We'll make it through and I hope
You are the one I share my life with

And I wish that you could be the one I die with
And I pray that you're the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

'Cause I miss your body and soul so strong
That it takes my breath away
And I breath you into my heart
And I pray for the strength to stand today

'Cause I love you whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
And though my heart is by your side

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

Songwriters: Bedingfield, Daniel;

Thursday, April 23, 2009

"Sebecak 'aja berat, apalagi 'Stroke'...!!!"

Beberapa hari ini aku gak enak badan, batuk dan flu, ditunjang oleh faktor kecapekan juga. Sehabis senam yang merupakan hobby terdahsyatku, aku diajak makan-makam bersama teman-teman. Berhubung aku lagi diet, maka aku memutuskan gak makan apa-apa, keculi minum air "es jeruk nipis panas"(begitu temen2ku bilang, begitu aku selalu salah mengucapkan untuk memesan minuman air "jeruk nipis panas").
Eh...bukan kesegaran yang aku dapatkan, tenggorokanku jadi gatal, aku batuk! Mungkin juga karena gulanya pakai pemanis dan kondisi tubuhku lagi tidak fit, akhirnya aku demam dan meriang malam harinya.

Akhirnya, aku putuskan untuk berobat tapi bukan ke dokter tapi ke tempat terapi "Ceragem" yaitu pengobatan terapi panas melalui batu giok. Karena aku pikir, penyakitku gak parah2 amat "sakit kampung" aja istilah orang. Selain itu karena pada dasarnya aku termasuk orang yang sangat anti tubuhku dimasuki oleh obat2-an yang gampang dibeli di warung sekalipun. Aku hanya percaya obat dokter itupun kalo ternyata penyakitku tidak bisa lagi dibiarkan sembuh dengan sendirinya, seperti yang selalu aku lakukan selama ini jika aku sakit seperti pusing, batuk, flu atau sakit perut, cukup dengan makan yang banyak dan tidur.

Hari itu sambil menemani mamaku, aku terapi. Setelah menjalaninya beberapa kali, lumayan...aku sembuh dari "penyakit kampungku". Walaupun begitu aku akan terus menjalaninya. Setidak2nya untuk "sedia payung sebelum kehujanan", hehehehee....

Selama terapi aku bertemu seorang bapak2 berumur 66 tahun ternyata beliau teman lama mamaku sudah lebih kurang 40 tahun tidak pernah bertemu.Beliau menderita "STROKE". Sudah menduda, sudah 2 tahun ditinggal mati istrinya. Karena sudah kenal lama dan beliau juga suka bercanda, kami selalu bercanda dan mamaku selalu menyemangatinya untuk rajin terapi agar cepat mendapatkan kesembuhan. Dan aku tau dari raut wajahnya beliau sangat berantusias untuk sembuh dan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Karena sering bertemu dan sudah begitu akrab, di luar dugaan kami, si bapak mengatakan "hari Jumat tanggl 17 bulan ini akan menikah (lagi)". Seakan tidak percaya, tanpa dikomandoi, kami semua tertawa..."bapak bercanda nich! Kan belum sehat benar, gimana mau ML pak?", begitulah kata ibu2 yang ada di tempat terapi tersebut. Ternyata si bapak serius. Akhirnya kami mengucapkan, "Alhamdulillah....akhirnya bapak menemukan jodoh lagi, ada pengganti ibu yang bisa menemani bapak hingga akhir hayat nanti".

Harus dipercayai, masalah jodoh urusan Allah, gak mengenal usia, kasta, siapapun, kapanpun dan dimanapun...."dia pasti datang". Gak mau kalah, sambil bercanda aku mengatakan pada si bapak, "Bapak gak sopan nich, ety sekali aja belum, eh bapak dah mau yang kedua, tapi ety seneng kok pak, mungkin ini jadi pemacu bapak agar cepat sembuh ya, jadi kalo dah sembuh bisa ajak ety jalan2 naik mobil bapak sama ibu baru. Makanya pak...."se-becak aja berat apalagi SROKE"....!!!
Geeerrr....semua pada tertawa mendengar candaanku.

Yach, begitulah hidup, ada-ada aja.

Tuesday, April 14, 2009

No Trauma, No Tears...!!!


Setiap orang tentu pernah merasakan kekecewaan. Itu manusiawi. Tapi bagaimana jika kekecewaan yang dirasakan begitu mendalam sehingga menyebabkan “takut untuk melangkah lagi?” Bisa jadi itu yang dinamakan dengan TRAUMA. Misalnya kecewa karena gagal mendapatkan pekerjaaan yang diinginkan, gagal untuk menikah, atau sedih karena ditinggalkan orang yang disayangi, memang wajar! Tapi jika kesedihan dan rasa perih itu tak jua hilang sekian lama? Apa yang harus dilakukan? Sebagai seorang manusia yang telah dikaruniai Tuhan akal sehat, jangan sampai trauma mengontrol dan menghancurkan hidup kita.

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI
Hidup selalu berputar. Begitu juga suka dan duka datang silih berganti sebagai siklus yang harus dihadapi dengan besar hati. Karena itu tidak perlu menyangkal kekecewaan, kesedihan dan kemarahan yang dirasakan. Semakin mengingkarinya, hidup akan semakin tidak tenang. Dengan jujur pada diri sendiri, tanpa disadari berarti kita telah memiliki niat untuk memperbaiki keadaan. Jika ingin menangis…menangislah!!!

INTROSPEKSI DIRI
Melakukan kesalahan atau kebodohan tidak bisa dihindari. Namun lebih penting lagi adalah bagaimana tidak mengulangi kesalahan itu di kemudian hari. Jangan pernah lupa mencari akar permasalahan dari masalah yang dihadapi, supaya tidak menimbulkan trauma atau tidak terperosok ke lubang yang sama. Bersikap rasional dan objektif dalam menilai segala sesuatu dan tidak berlebihan menghujat orang lain tapi juga jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.

BERHENTI MENGINGAT-INGAT
Masa lalu sebaiknya hanya dijadikan pengalaman berharga dan tidak perlu diingat terus. Ketika kenangan “indah” itu terbersit sesekali saat berada di tempat-tempat yang pernah dikunjungi bersama, wajar saja. Tapi jika dengan sengaja “memutar film” itu berulang-ulang, jelas tidak ada gunanya. Bukankah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda? Petik hikmahnya, buang cerita buruknya.

WORK HARD, PARTY HARDER
Daripada kepala diisi dengan memori yang menyakitkan, lebih baik dialihkan pada pekerjaan. Being workaholic untuk sementara tidak apa-apa kan? Sayang jika emosi berlebihan yang dirasakan hanya dilampiaskan dengan hal-hal yang merugikan.
Curahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk menyelesaikan berbagai tugas. Namun demikian, jangan pelit menyenangkan diri sendiri. Isi waktu luang dan liburan untuk memanjakan diri.
Enjoy the trip and be happy.

TAKE IT OR LEAVE IT
Ini saatnya memilih!. Yaitu pilihan untuk mau terus dihantui kenangan buruk atau meneruskan hidup dengan optimisme baru. Kebahagiaan ada dalam diri kita masing-masing. Mau bahagia atau tidak? Kita sendiri yang menentukan. Inilah saatnya memaafkan (forgive) dan melupakan (forget) apa yang terjadi. Jangan biarkan terjebak dalam dilemma, enggan melepas tapi juga tak berani mendapatkannya kembali.
Life must go on.

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...