Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Friday, April 24, 2009

If You're Not The One

If you're not the one, then why does my soul feel glad today?
If you're not the one, then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine, then why does your heart return my call?
If you you are not mine, would I have the strength to stand at all?

I never know what the future brings
But I know you're here with me now
We'll make it through and I hope
You are the one I share my life with

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

If I don't need you, then why am I crying on my bed?
If I don't need you, then why does your name resound in my head?
If you're not for me, then why does this distance name my life?
If you're not for me, then why do I dream of you as my wife?

I don't know why you're so far away
But I know that this much is true
We'll make it through and I hope
You are the one I share my life with

And I wish that you could be the one I die with
And I pray that you're the one I build my home with
I hope I love you all my life

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

'Cause I miss your body and soul so strong
That it takes my breath away
And I breath you into my heart
And I pray for the strength to stand today

'Cause I love you whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
And though my heart is by your side

I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you, then why does my heart tell me that I am?
Is there anyway that I can stay in your arms?

Songwriters: Bedingfield, Daniel;

Thursday, April 23, 2009

"Sebecak 'aja berat, apalagi 'Stroke'...!!!"

Beberapa hari ini aku gak enak badan, batuk dan flu, ditunjang oleh faktor kecapekan juga. Sehabis senam yang merupakan hobby terdahsyatku, aku diajak makan-makam bersama teman-teman. Berhubung aku lagi diet, maka aku memutuskan gak makan apa-apa, keculi minum air "es jeruk nipis panas"(begitu temen2ku bilang, begitu aku selalu salah mengucapkan untuk memesan minuman air "jeruk nipis panas").
Eh...bukan kesegaran yang aku dapatkan, tenggorokanku jadi gatal, aku batuk! Mungkin juga karena gulanya pakai pemanis dan kondisi tubuhku lagi tidak fit, akhirnya aku demam dan meriang malam harinya.

Akhirnya, aku putuskan untuk berobat tapi bukan ke dokter tapi ke tempat terapi "Ceragem" yaitu pengobatan terapi panas melalui batu giok. Karena aku pikir, penyakitku gak parah2 amat "sakit kampung" aja istilah orang. Selain itu karena pada dasarnya aku termasuk orang yang sangat anti tubuhku dimasuki oleh obat2-an yang gampang dibeli di warung sekalipun. Aku hanya percaya obat dokter itupun kalo ternyata penyakitku tidak bisa lagi dibiarkan sembuh dengan sendirinya, seperti yang selalu aku lakukan selama ini jika aku sakit seperti pusing, batuk, flu atau sakit perut, cukup dengan makan yang banyak dan tidur.

Hari itu sambil menemani mamaku, aku terapi. Setelah menjalaninya beberapa kali, lumayan...aku sembuh dari "penyakit kampungku". Walaupun begitu aku akan terus menjalaninya. Setidak2nya untuk "sedia payung sebelum kehujanan", hehehehee....

Selama terapi aku bertemu seorang bapak2 berumur 66 tahun ternyata beliau teman lama mamaku sudah lebih kurang 40 tahun tidak pernah bertemu.Beliau menderita "STROKE". Sudah menduda, sudah 2 tahun ditinggal mati istrinya. Karena sudah kenal lama dan beliau juga suka bercanda, kami selalu bercanda dan mamaku selalu menyemangatinya untuk rajin terapi agar cepat mendapatkan kesembuhan. Dan aku tau dari raut wajahnya beliau sangat berantusias untuk sembuh dan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Karena sering bertemu dan sudah begitu akrab, di luar dugaan kami, si bapak mengatakan "hari Jumat tanggl 17 bulan ini akan menikah (lagi)". Seakan tidak percaya, tanpa dikomandoi, kami semua tertawa..."bapak bercanda nich! Kan belum sehat benar, gimana mau ML pak?", begitulah kata ibu2 yang ada di tempat terapi tersebut. Ternyata si bapak serius. Akhirnya kami mengucapkan, "Alhamdulillah....akhirnya bapak menemukan jodoh lagi, ada pengganti ibu yang bisa menemani bapak hingga akhir hayat nanti".

Harus dipercayai, masalah jodoh urusan Allah, gak mengenal usia, kasta, siapapun, kapanpun dan dimanapun...."dia pasti datang". Gak mau kalah, sambil bercanda aku mengatakan pada si bapak, "Bapak gak sopan nich, ety sekali aja belum, eh bapak dah mau yang kedua, tapi ety seneng kok pak, mungkin ini jadi pemacu bapak agar cepat sembuh ya, jadi kalo dah sembuh bisa ajak ety jalan2 naik mobil bapak sama ibu baru. Makanya pak...."se-becak aja berat apalagi SROKE"....!!!
Geeerrr....semua pada tertawa mendengar candaanku.

Yach, begitulah hidup, ada-ada aja.

Tuesday, April 14, 2009

No Trauma, No Tears...!!!


Setiap orang tentu pernah merasakan kekecewaan. Itu manusiawi. Tapi bagaimana jika kekecewaan yang dirasakan begitu mendalam sehingga menyebabkan “takut untuk melangkah lagi?” Bisa jadi itu yang dinamakan dengan TRAUMA. Misalnya kecewa karena gagal mendapatkan pekerjaaan yang diinginkan, gagal untuk menikah, atau sedih karena ditinggalkan orang yang disayangi, memang wajar! Tapi jika kesedihan dan rasa perih itu tak jua hilang sekian lama? Apa yang harus dilakukan? Sebagai seorang manusia yang telah dikaruniai Tuhan akal sehat, jangan sampai trauma mengontrol dan menghancurkan hidup kita.

BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI
Hidup selalu berputar. Begitu juga suka dan duka datang silih berganti sebagai siklus yang harus dihadapi dengan besar hati. Karena itu tidak perlu menyangkal kekecewaan, kesedihan dan kemarahan yang dirasakan. Semakin mengingkarinya, hidup akan semakin tidak tenang. Dengan jujur pada diri sendiri, tanpa disadari berarti kita telah memiliki niat untuk memperbaiki keadaan. Jika ingin menangis…menangislah!!!

INTROSPEKSI DIRI
Melakukan kesalahan atau kebodohan tidak bisa dihindari. Namun lebih penting lagi adalah bagaimana tidak mengulangi kesalahan itu di kemudian hari. Jangan pernah lupa mencari akar permasalahan dari masalah yang dihadapi, supaya tidak menimbulkan trauma atau tidak terperosok ke lubang yang sama. Bersikap rasional dan objektif dalam menilai segala sesuatu dan tidak berlebihan menghujat orang lain tapi juga jangan terlalu menyalahkan diri sendiri.

BERHENTI MENGINGAT-INGAT
Masa lalu sebaiknya hanya dijadikan pengalaman berharga dan tidak perlu diingat terus. Ketika kenangan “indah” itu terbersit sesekali saat berada di tempat-tempat yang pernah dikunjungi bersama, wajar saja. Tapi jika dengan sengaja “memutar film” itu berulang-ulang, jelas tidak ada gunanya. Bukankah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda? Petik hikmahnya, buang cerita buruknya.

WORK HARD, PARTY HARDER
Daripada kepala diisi dengan memori yang menyakitkan, lebih baik dialihkan pada pekerjaan. Being workaholic untuk sementara tidak apa-apa kan? Sayang jika emosi berlebihan yang dirasakan hanya dilampiaskan dengan hal-hal yang merugikan.
Curahkan pikiran, waktu, dan tenaga untuk menyelesaikan berbagai tugas. Namun demikian, jangan pelit menyenangkan diri sendiri. Isi waktu luang dan liburan untuk memanjakan diri.
Enjoy the trip and be happy.

TAKE IT OR LEAVE IT
Ini saatnya memilih!. Yaitu pilihan untuk mau terus dihantui kenangan buruk atau meneruskan hidup dengan optimisme baru. Kebahagiaan ada dalam diri kita masing-masing. Mau bahagia atau tidak? Kita sendiri yang menentukan. Inilah saatnya memaafkan (forgive) dan melupakan (forget) apa yang terjadi. Jangan biarkan terjebak dalam dilemma, enggan melepas tapi juga tak berani mendapatkannya kembali.
Life must go on.

Friday, April 10, 2009

Tayangan 'Gossip'....Kenapa tidak???

Sebagai seorang perempuan tanpa aku sadari ternyata aku sering menonton acara “gosip” di televisi. Karena aku pikir, setelah seharian bekerja, aku perlu hiburan yang dapat menenangkan pikiranku dari rutinitas hidup yang kadang membuat aku jenuh, sedangkan acara-acara televisi yang berisi tentang berita kriminal ataupun berita tentang politik yang semakin marak akhir-akhir ini, tapi tidak membuat aku tertarik sama sekali, disamping tayangan musik dan tayangan olahraga bahkan siaran langsung pertandingan bola yang merupakan acara favoritku. Dengan menonton berita gosip tentang selebriti, aku berharap mendapatkan hiburan semata.

Banyak yang terjadi dan dialami oleh para selebriti tersebut, setidak-tidaknya membuka pikiran ku bahwa setiap orang, siapapun itu, tidak memandang dari golongan manapun akan mengalami suatu masalah. Salah satu contohnya masalah perselingkuhan dan perceraian di kalangan selebriti.

Dari ceritaku di atas, aku tertarik dan mengambil hikmah dari apa yang aku lihat.Aku bisa mengambil kesimpulan, ternyata manusia kebanyakan saat ini seringkali terjebak pada suasana hati yang membuat kita alfa dari mensyukuri nikmat Allah, tanpa “menjudge” masalah apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan rumah tangga mereka. Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini? Apa lagi yang kita harapkan, jika semua sudah didapatkan? Suami yang ganteng, istri yang cantik, keuangan yang mapan, anak-anak yang lucu, ketenaran dan dikagumi semua orang?
"When we have not things what we like, we must like what have we owned!"

Aneh memang. Tapi itulah hidup! Tak ada pernah ada kata “cukup”. Kita lupa, betapa Tuhan memberi terlalu banyak nikmat kepada kita, tetapi kita merasa belum cukup, kita merasa perlu menunggu sampai Allah memberikan nikmat lainnya kepada kita. Tetapi, begitu nikmat lainnya berhasil kita dapatkan, kita masih punya seribu alasan lain untuk menunda syukur dan menolak ibadah.


Kenapa kita tidak segera bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita.
Aku bersyukur diberikan fisik yang lengkap, akal dan pikiran yang sehat dan keluarga yang lengkap, ibu bapak dan saudara-saudara yang kompak. Walaupun menurut orang lain aku tidak seberuntung yang orang kira, namun ternyata…..aku beruntung memiliki orang-orang yang aku cintai dan mencintai aku, yaitu keluargaku. Siapa lagi yang patutu kita sayangi kalau bukan keluarga kita sendiri.
Jadi, jangan tunda-tunda waktu lagi untuk bersegera untuk "bersyukur".

Tuesday, April 7, 2009

Menghargai Diri Sendiri Bukan Egois!!!


Menghargai diri sendiri adalah titik tolak kesuksesan kita di masa depan. Alasannya adalah, seperti apa kita memandang diri sendiri, seperti itulah kita akan terlihat dan terbentuk. Kalau kita menganggap diri kita pantas untuk sukses, kita akan bersikap layaknya orang sukses. Disiplin terhadap waktu, matang ketika membuat keputusan, jujur, produktif, dan adil.

Sebaliknya, kalau kita tidak menghargai diri sendiri, menganggap diri tidak mampu, bodoh, jelek, dan tidak layak sukses, maka seperti itu pulalah kita akan terlihat dan terbentuk.

Biar saja orang-orang mengkritik dan mencemooh bentuk tubuh kita, kemiskinan kita dan segala kekurangan kita, namun, selama kita tahu cara menghargai diri sendiri, kita tahu cara bagaimana memanfaatkan segenap potensi kita, maka keberhasilan takkan lari kemana.

Kita merasa senang dan bangga bila berhasil, namun tidak lantas merasa perlu mengumumkan keberhasilan kita pada orang lain demi mendapat perhatian dan pujian. Kita menerima segala kekurangan diri sambil terus berusaha keras memperbaiki diri agar senantiasa mendapat nilai plus dihadapan Allah SWT.

Friday, April 3, 2009

Kata-kata Bijak



“Tak seorangpun sempurna, mereka yang mau belajar dari kesalahan, adalah bijak”.

“Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri”.

“Tidak perlu merisaukan kedatangan masa depan, karena ia pasti datang, dan ia datang dalam potongan hari. Maka jadikanlah setiap hari bernilai, karena yakinlah akan satu hal, semua telah digariskan oleh Allah”.

“Tuliskan rencana hidupmu dengan sebuah pensil, akan tetapi berikan penghapusnya pada Allah, izinkan Dia menghapus bagian-bagian yang salah dan menggantikannya dengan Rencana Allah yang indah di dalam hidupmu”.

“Keindahan hidup bukanlah tergantung pada bagaimana bahagianya dirimu, tetapi terletak pada bagaimana bahagianya orang lain karena dirimu”.

“Kegembiraan hidup seseorang bukan karena berapa banyak materi yang dimilikinya, tapi karena sedikitnya saling berhitungan dengan orang lain”.

“Memiliki uang banyak belum tentu suatu kegembiraan, hati tanpa dosa yang membuat kehidupan damai tentram”.

“Hati-hati dalam memilih hati, karena hati yang tidak hati-hati, seringkali disakiti oleh hati yang kurang hati-hati”.

“Akan terasa indah ketika satu orang menyayangi kita,
Terasa lebih baik ketika satu orang merindukan kita,
Tapi yang terbaik adalah ketika satu orang tidak pernah melupakan kita”.

“Sebuah gelas yang sumbing pinggirnya, jika dipandang dari sudut yang lain, maka gelas itu tetap merupakan sebuah lingkaran”.

“Lebih baik bekerja keras dan benar-benar melakukannya daripada berkemampuan tapi tidak melakukannya sama sekali”.

“Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi pembenaran dirinya, tidak akan memperoleh kemajuan untuk selamanya”.

“Mata manusia berada di bagian depan, hanya dapat melihat kekurangan orang lain, maka sama sekali tidak bisa melihat kekurangan diri sendiri”.

“Bila tabiat dan ucapannya tidak baik, maka hati sebaik apapun, tidak dapat dikategorikan sebagai orang baik”.

“Permasalahan sukar dan sulit diputuskan dalam hidup adalah suatu “cobaan”.

“Jadikanlah permasalahan sebagai pelajaran dan pujian sebagai peringatan untuk mawas diri”.

“Renungkanlah selalu kesalahan yang pernah kita lakukan. Jangan gunjingkan permasalahan orang lain dalam pembicaraan”.

“Sedikit berbicara adalah lebih baik, akan lebih baik jika hanya membicarakan hal-hal yang bermanfaat”.

“Dua hal yang tidak bisa ditunda dalam hidup; berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan bagi sesama”.

“Jangan bersusah hati karena orang tidak mengenalmu, tapi berusahalah agar kamu pantas dikenal”.

“Jangan membuang waktu semenitpun untuk memikirkan orang-orang yang tidak kita sukai”.

“Jangan katakan semua yang diketahui tetapi ketahuilah semua apa yang dikatakan”.

“Jangan “membeli” teman dengan hadiah, jika anda berhenti memberi maka mereka pun berhenti menyayangi”.

“Sahabat sejati menaruh kasih sayang setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran”.

Syukuri Apa yang Ada, Maka Nikmatpun akan Ditambah-Nya


Pada prinsipnya saya menjalani hidup ini hanya mengalir dari hari ke hari, sesuai dengan jalan hidup yang Allah gariskan. Saya tidak pernah punya obsesi. Saya tidak mau jadi orang yang diperbudak oleh obsesi atau materi. Semua hal dalam kehidupan ini membuat saya senantiasa bersyukur. Baik itu nikmat maupun ujian, dari yang kecil, apalagi yang besar. Dengan bersyukur tentu akan lebih indah, lebih ringan.
Pernah juga tercetus pertanyaan atas hal-hal yang terjadi pada diri saya, terutama ketika cobaan datang. Pertanyaan itu muncul pada saat pemahaman dan keyakinan belum bulat. Contoh nyata ketika saya dikritik orang (tepatnya menghina) karena penampilan saya atau status saya atau komentar2 yang melecehkan, “toh orang yang mengkritik tidak lebih baik dari saya”. Namun, setiap manusia akan menjalani proses kehidupan. Disitulah terjadi tempaan diri yang akan melahirkan pematangan dan pendewasaan diri saya.

Pengalaman itu akan menjadi guru yang paling berharga. Umumnya, hikmah setelah ujian itu disadari belakangan. Alhamdulillah, ternyata semuanya terjadi untuk kebaikan sekarang. Berarti Allah sayang sama saya dengan memberi kesempatan pada saya untuk menjadi manusia yang lebih kuat, lebih baik dan lebih sabar. Yang patut disyukuri adalah ada hikmah dibalik itu. Otomatis kita belajar membentuk pribadi yang lebih matang, lebih yakin, lebih mantap dan lebih tawakal.


Ketika sujud, berkomunikasi dengan Allah, “Subhanallah”…saya rasakan nikmat Allah yang luar biasa. Saya juga menikmati hal sederhana, seperti udara, sinar matahari pagi yang hangat, makanan yang terhidang dan lezat, masih bisa memilih mau makan dimana, mau makan atau tidak, ada tempat tidur yang nyaman, tidak kehujanan karena ada atap yang melindungi, ada kendaraan yang bebas membawa kemanapun ingin pergi. Bisa saja itu dianggap sebagai kebutuhan pokok yang mestinya ada. Tapi kalau hal-hal kecil bisa disyukuri, rasanya kita menjadi manusia yang paling beruntung. Sambil mengucap “Alhamdulillahirobbil’alamiin”….saya menyadari bahwa semua itu datangnya hanya karena kemurahan Allah. Dalam shalatpun mohon kepada Allah agar selalu bersyukur dan tidak menjadi manusia yang tinggi hati.

Hidup ini sudah begitu indahnya. Dibandingkan dengan begitu banyak orang lain yang susah, sudah sepatutnya saya bersyukur. “Saya gak perlu suatu kejadian tertentu, baru bersyukur. Sadari aja!...bahwa hidup ini sudah luar biasa indah, apalagi yang mau dicari, semua yang kita dapatkan juga karena Allah semata”.

Kadang-kadang kita dibuat “malu oleh Allah”, Allah memberikan bertubi-tubi kemudahan, sementara perilaku, sifat dan pembawaan diri kita masih sangat jauh dari sempurna. “Ya Allah, aku masih begini”..tapi nikmat masih saja diberi. Oleh sebab itu, saya selalu mengoreksi diri, bermuhasabah, apa yang harus saya perbaiki.


Hal lain yang sungguh sangat saya syukuri adalah, saya bisa dekat (dihati) dengan orang-orang yang saya sayangi, keluarga!. Kami kompak dan kami bisa saling berbagi walau kami berjauhan tempat namun selalu dekat di hati. Alhamdulillah ada papa, mama, kakak-kakakku, adikku, ipar-iparku, dan keponakan-keponakanku, juga sahabatku. Walau saya belum “bersuami” tapi saya bersyukur, ada saja laki-laki yang berusaha mendekati dan mencoba menyayangi saya. Ini masalah jodoh, hanya Allah yang tahu, “man purpose, God disposes”. Allah tahu apa yang terbaik buat saya, karena Allah akan memberikan saya seseorang yang tepat dan indah pada waktunya. Saya bersyukur, ada orang-orang di sekeliling saya yang menyayangi saya dan saya sayangi.

Wednesday, April 1, 2009

Friendship Forever


“Persahabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah…….”


Itulah sebait lagu yang tentang persahabatan. Bersahabat atau berteman sepintas lalu terkesan sepele. Sangat mudah untuk sekedar mengucapkannya. Rasanya, senang sekali jika ada banyak orang yang menjadi sahabat kita. Nyatanya, tidak setiap orang mau bersahabat dengan kita. Sebaliknya, tidak setiap orang lantas mau kita jadikan sahabat. Karena ada banyak alasan mengapa kita ingin menjalin persahabatan dengan seseorang, dan ada banyak alasan lainnya juga mengapa kita menolak untuk bersahabat dengan seseorang lainnya.

Persahabatan terjalin setelah dua pribadi berhasil menyingkirkan egonya masing-masing. Persahabatan ada karena kerendahan hati, tidak pernah hidup di jiwa pribadi yang di dalamnya terpendam dendam, murka, iri hati dan dengki. Dan persahabatan tidak pernah menyala dari batin yang didalamnya tidak ada cahaya kebaikan.
“A true companion is loving all the time and is a brother in difficulty.”

Persahabatan adalah anugerah. Sahabat turut memberi warna dalam perjalanan hidup kita. Dalam karir, studi, maupun dalam hubungan sosial, seorang sahabat memberi andil berhasil atau tidaknya kita. “Karena teman yang baik adalah teman yang tidak selalu membenarkan apa yang belum tentu benar"

” A friend in Need is a friend Indeed "


Dan inilah sahabatku, dari kita masih di bangku SMP hingga sejauh ini selalu mendorongku untuk maju dan menjadi inspirasi hidupku.

“My best friend…you are my inspiration
you are the only best friend I have
thank you so much for everything…..and friendship forever.”

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...