Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Thursday, November 25, 2010

MEMILIH SAHABAT

Pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah saw) kepada anaknya:


Pertama, pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.


Kedua, pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung-hitungkan (menyebutnya).


Ketiga, pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukan dirimu ia suka menutupinya.


Keempat, pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.


Kelima, sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.


(Sumber : Herizal Alwi)

Wednesday, November 10, 2010

FITUR SEORANG SAHABAT YANG BAIK

Seorang bijak berpesan kepada anaknya: "Wahai anakku, jika engkau merasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:

1. Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;

2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;

3. Jika engkau memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;

4. Jika engkau mengulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;

5. Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) dari kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu;

6. Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik dari kamu, dia akan menutupnya;

7. Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;

8. Jika engkau berdiam diri (karena malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;

9. Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;

10. Jika engkau berkata kepadanya, niscaya dia akan mengizinkan kamu;

11. Jika engkau merencanakan sesuatu, niscaya dia akan membantu kamu;

12. Jika kamu berdua berselisih faham, niscaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan;

13. Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan hal buruk dan maksiat;

14. Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.

Sebagai remaja (rasanya bukan cuma remaja) yang terlepas dari pandangan ayah ibu berhati-hatilah jika memilih kawan. Karena teman, kita bahagia tetapi kawan juga bisa merusak kita.

(Sumber : Herizal Alwi)

Sunday, November 7, 2010

KAMAR TIDUR, TEMPAT TIDUR DAN TIDUR !

Aku sibak tirai jendela kamar. Aku pandangi suasana di luar, tampak hujan begitu deras membasahi apapun yang ada di bumi. Titik-titik air yang turun dari langit seolah-olah berkejaran dan siap menggenangi permukaan tanah yang beberapa hari tampak tandus karena hujan tidak jua datang menghampiri. Tanah pun mengeluarkan bau yang khas karena ketandusannya.
Langit spontan berwarna abu-abu. Akh, mungkinkah sama warnanya dengan hatiku, abu-abu?

Perlahan…tanpa bisa aku tahan. Bulir-bulir air mengalir di pipiku. Tak bisa lagi kubendung. Raut wajah bisa aku tutupi, tapi perasaan ini tidak bisa lagi diajak kompromi. Namun perasaan ini terasa sedikit terobati, justru kala aku mampu mengeluarkan seluruh isi hatiku melalui tetes demi tetes air mata yang jatuh. Ada kenikmatan dan sensasi tersendiri. Entahlah, mungkin ini cara yang terbaik, atau memang sudah saatnya sensasi seperti ini aku lakukan, hingga harus berulang-ulang dan berulang kali dilakukan.

Mungkinkah saat ini hatiku gundah gulana? Ah.....terpaksa mengakui. Walau jujur di dalam sanubari tidak pernah mampu mengelak dari “kebiasaan takdir” harus selalu dengan cara-cara seperti ini. Menangis! Di kamar tidurku yang penuh kedamaian, dia atas sebuah tempat tidur aku tumpahkan segala kesedihanku. Hingga akhirnya nanti, aku menjadi lelah sendiri dan tertidur......


KAMAR TIDUR......

Menyebut kata “kamar tidur”, tidak aneh memang. Yah....kamar tidur adalah salah satu ruangan di dalam rumah dimana di dalam ruangan ini segala aktifitas yang sifatnya pribadi bisa kita lakukan. Namanya juga kamar tidur, aktifitas sehari-hari yang biasa dan lazim kita lakukan di kamar tidur, salah satu bentuk kegiatan itu tak lain adalah tidur. Kamar tidur jugalah yang merupakan tempat yang paling aku favoritkan diantara ruang-ruang lainnya di dalam rumahku. Aku lebih memilih berada di ruangan ini jika aku ingin mendapatkan kedamaian, dan melepaskan ketegangan dari rutinitas pekerjaan yang melelahkan. Nyaman aku rasakan. Segala keperluan aku lengkapi untuk menunjang “rasa betah” yang aku ciptakan untuk diriku pribadi.

Aku merapikan beberapa buku yang tidak lagi tersusun rapi di rak, mungkin karena tadi pagi aku buru-buru mengambilnya sehingga aku tidak sempat untuk mengembalikan kerapiannya seperti semula. Dan beberapa benda yang aku rasa tidak enak dipandang mata berada di tempat yang tidak seharusnya. Aku memang pembersih dan sangat memperhatikan kebersihan , terutama kerapian kamarku.

Aku menuju ke sudut kamar, aku raih remote TV, lalu menghidupkan tombol ON dan memilih program musik. Aku merasa perlu mendapatkan hiburan untuk menentramkan hatiku yang masih galau. Walau aku tidak tau, aku bisa menikmatinya atau tidak. Aku menuju ke sudut lainnya, dimana aku meletakkan beberapa perangkat alat elektronik seperti TV, Tape dan DVD. Namun aku sempat ragu,”apakah mungkin aku sebaiknya menghidupkan DVD atau tape saja untuk menghibur ku hari ini?" Akhirnya aku memutuskan, aku memilih memutar DVD yang menjadi temanku hari ini. Seakan terbawa emosi dan perasaanku. Aku mengikuti alunan lagu ini.....

“JIka ada yang bilang ku berubah....Jangan Kau dengar.......
Jika ada yang bilang kutak baik.....Jangan Kau dengar.......
Banyak cinta yang datang mendekat..... kumenolak.......
Semua itu karna......kucinta kau......”


Syahdu terdengar dan rasa nyaman mulai merayap ke sekujur tubuhku. Itulah sebabnya, mengapa aku lebih banyak menghabiskan waktu-waktu ku di kamar tidur. Di kamar tidurku pula merupakan saksi bisu terhadap semua hal yang telah, sedang, dan apa yang akan aku lakukan. Melakukan rutinitas harian, melepaskan keletihan dan menumpahkan segala kesedihan serta meng-istirahatkan badan......hingga aku terlelap. Semua itu aku lakukan di atas tempat tidur.

TEMPAT TIDUR.........

Apa yang terpikir jika menyebut kata-kata ini? Tempat di saat-saat kita melepaskan segala kepenatan. Setelah seharian beraktifitas, walau hanya butuh beberapa waktu saja untuk menikmati nyamannya untuk merebahkan anggota tubuh dan merasakan kehangatannya. Wajar rasanya bila tempat ini disebut-sebut sebagai tempat tidur, yach.....tempat biasa kita merebahkan tubuh, melapaskan penat dan terlelap bersama mimpi-mimpi, apapun mimpi itu adalah mimpi indah atau malah mimpi buruk sekalipun.

Aku merebahkan tubuhku, ach....lega rasanya. Sejenak pikiran ku melayang akan kejadian-kejadian yang telah aku lewati hari ini. Sebenarnya aku malas untuk memikirkan kejadian yang sempat membuat aku tidak enak hati tapi, itu terpaksa harus terpikirkan.

Aku pun tersentak, tidak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Aku ikhlaskan saja dan akan aku jadikan pengalaman berharga dari semua kejadian itu. Lalu ku raih sebuah novel romantis untuk ku baca. Aku rasa lebih baik begini. Terasa syahdu, ditunjang dengan nyanyian lirih yang ku putar sedari tadi. Suasana ini berubah drastis menjadi kenyamanan yang tidak bisa aku beli di luar sana.

Sayup-sayup kudengar dengan perasaan, Tertatih-nya Kerispatih, sungguh-sungguh membangkitkan kenangan itu......

Aku berjalan di dalam asing dunia
Aku mencoba .... ingatmu... dan.....
Aku tlah hancur lebih dari berkeping-keping
Karna cintaku karna rasaku yang tulus padamu.....

Begitu dalamnya aku terjatuh dalam kesalahan rasa ini.....

Jujur aku tak sanggup, aku tak bisa
Aku tak mampu dan aku tertatih
Semua yang pernah kita lewati
Tak mungkin dapat ku dustai meskipun harus tertatih......

Begitu dalamnya.... aku terjatuh dalam kesalahan rasa ini......

Aku tak sanggup, aku tak bisa
Aku tak mampu dan aku tertatih
Semua yang pernah kita lewati
Tak mungkin dapat ku dustai meskipun harus tertatih


TIDUR.......

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku melewati hari-hariku di kamarku yang nyaman, di tempat tidurku yang empuk. Secara samar-samar aku tidak menyadari pikiranku melayang pada suatu kejadian beberapa bulan ke belakang. Rasanya sebentar saja kukecap kebahagiaan bersamanya.

Ach....lagi-lagi aku terpaksa harus menuliskan juga kisah ini terutama kisah singkat yang sebenarnya ingin cepat-cepat aku hapuskan dari sejarah hidupku. Tapi aku tidak mampu dan tidak bisa mengingkari bahwa kisah itu pernah ada.

Tapi jujur, aku memang sedih sekali. Karena cerita kita tidak berakhir seperti yang kita harapkan. Selama ini dikau juga tahu bahwa aku selalu krisis percaya diri menyangkut hubungan kita. Aku tidak yakin bahwa diriku cukup layak menerima semua perhatian, kasih sayang, pengertian dan cinta dari. Aku mungkin tidak percaya bahwa tersedia banyak stok dalam hatimu untuk memahami diriku. Aku ragu dengan diriku sendiri. Aku ditakuti oleh fikiranku sendiri, begitu dikau menilai aku.

Perasaan yang muncul saat ini begitu nyesak, lalu aku pengen nangis, tapi air mataku malah tidak mau tumpah, aku ingin menuntaskan apa yang mengganjal di hatiku, tapi hatiku tidak mau meledak. Aku senewen, mungkin hanya dengan menuliskan messege inilah perasaanku bisa sedikit kudamaikan. Tapi terlepas dari semuanya. Dengan tulus dan jujur aku kembalikan padamu, sudah lama ingin aku katakan ini tapi aku masih menyayangimu dan aku tidak pernah sanggup hidup sendiri tanpa seseorang.

Walau akhirnya, hatiku mengatakan.... seleksilah, tinjau ulang..... mungkin aku benar-benar bukan orang yang tepat menjadi partnermu meneruskan semua idealismemu, karena aku mungkin tidak pernah benar-benar punya kemampuan untuk memahamimu seperti yang engkau lakukan terhadapku. Kita tidak balance, aku tidak ingin dikau berkorban terlalu banyak untukku.....Aku tidak butuh dikasihani.....!

Maaafkan aku......Aku banyak dapat pelajaran berharga yang menuntun aku pada kemampuan untuk merubah mindset.

Jika bukan karena perasaan tersakiti dan takut dikatakan berputus asa, dan rasanya tidak sebanding dengan rahmat yang telah Tuhan berikan kepadaku selama hidupku, seandainya boleh mengatakan......Aku ingin terlelap selamanya. Maafkan aku Tuhan, aku berharap perasaan terluka seperti ini sebentar saja menghampiri hari-hariku. Itulah sebabnya pula, jika aku hanya bisa dan merasa tenang jika hanya melewati hari-hari hanya dengan berlama-lama di kamar, agar aku bisa melakukan apa saja di tempat tidur,termasuk menuliskan kisah ini.....

Saatnya, aku merasa.....mata ku pun sudah menunjukkan tanda-tanda meredup. Aku selalu berharap, semua masalahku ikut tertidur berganti dengan mimpi-mimpi indahku yang masih ingin kureguk untuk masa depanku bersama seseorang yang kucintai dan mencintaiku......apa adanya, tanpa syarat yang nyata-nyata mengabaikan rasa cinta dan sayang yang sesungguhnya..... selamanya. Amin!

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...