Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Wednesday, March 31, 2010

PROUD OF YOU


Love in your eyes
Sitting silent by my side
Going on holding hand
Walking through the nights

Hold me up Hold me tight
Lift me up to touch the sky
Teaching me to love with heart
Helping me open my mind

I can fly......
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
Till the end of the time
Believe me I can fly......
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
The heaven in the sky

Stars in the sky
Wishing once upon a time
Give me love Make me smile
Till the end of life

Hold me up Hold me tight
Lift me up to touch the sky
Teaching me to love with heart
Helping me open my mind

I can fly.....
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
Till the end of the time

Believe me I can fly.....
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
The heaven in the sky

Can't you believe that you light up my way
No matter how that ease my path
I'll never lose my faith

See me fly......
I'm proud to fly up high
Show you the best of mine
Till the end of the time

Believe me I can fly.....
I'm singing in the sky
Show you the best of mine
The heaven in the sky

Nothing can stop me.....
Spread..... my wings.... so wide.

- Songs by Fiona Fung -

Tuesday, March 23, 2010

BERSYUKURLAH !

Ketika masih mengontrak di sebuah kontrakan yang sempit, Arif, sering mengeluh, mengungkapkan betapa tidak nyamannya rumah yang ditempati. Berbagai perabotan berebut tempat dan berjejal.

Jangankan untuk shalat malam, untuk shalat wajib saja, rasanya tempat itu tidak nyaman. Apalagi untuk mencapai khusyuk. Makanya, ia lebih memilih shalat berjamaah di masjid yang tidak jauh dari kontrakannya.

Arif sering membayangkan, betapa tenang dan bahagianya jika kelak punya rumah sendiri. Apalagi jika rumah itu cukup luas. Ia tentu bisa menyediakan sedikit ruang untuk mushalla keluarga sehingga ia bisa beribadah, terutama shalat malam di mushalla itu dengan khusyuk dan tenang.

Ternyata apa yang ia bayangkan bukan hanya mimpi. Allah memberinya rizki yang lumayan, sehingga ia bisa menyediakan uang untuk DP kredit rumah di pinggiran kota.

Sebelum ditempati, rumah itu ia renovasi sedikit sesuai kemapuan financial yang ia miliki. Lewat renovasi itulah apa yang ia dan istrinya bayangkan tentang sebuah rumah idaman, ia wujudkan. Termasuk menyediakan sedikit tempat untuk mushalla keluarga. Pendek kata, akhirnya Arif pun pindah dari sebuah kontrakkan yang sempit ke rumah milik sendiri yang lebih luas, asri,dan direnovasi sesuai keinginannya. Siapa yang tidak bahagia menempati rumah sendiri yang luas dan asri meskipun harus mencicil tiap bulan?

Sejak memiliki rumah sendiri, Arif memang sedikit agak tenang. Ia tidak perlu berdesak-desakan dengan lemari dan televisi. Sirkulasi udaranya pun terbuka lebar, sehingga ia tidak perlu lagi merasa gerah ketika matahari tepat berada di atas ubun-ubun. Shalat di rumah pun tidak perlu lagi berjamaah dengan kasur dan bantal.

Tapi, saking nyamannya rumah yang ia tempati, ia jadi malas keluar rumah, termasuk pergi ke mesjid atau mushalla. Jika waktu shalat tiba, ia lebih memilih shalat di mushalla rumahnya.

Belakangan, ia datang kepada temannya, dan mengeluh lagi. Katanya, di rumah barunya itu ia sulit bangun malam. Jangankan untuk menegakkan shalat malam, untuk shalat shubuh saja tidak pernah berjamaah ke masjid. Bahkan bangun pagi pun seringkali lewat jam enam. Mushalla yang pernah diidam-idamkannya pun ternyata tidak membuatnya lebih khusyuk daripada sedikit ruang kosong di ujung kasurnya di rumah kontrakan dulu.


Arif sebenarnya mungkin potret kebanyakan kita semua, aku, juga kalian. Kita seringkali terjebak pada suasana hati yang membuat kita alfa dari mensyukuri nikmat Allah.

Kita lupa, betapa Allah memberi terlalu banyak nikmat kepada kita, tetapi kita merasa belum cukup, sehingga untuk beribadah saja, kita merasa perlu menunggu sampai Allah memberikan nikmat lainnya kepada kita. Tetapi, begitu nikmat lainnya berhasil kita dapatkan, kita masih punya seribu alasan lain untuk menunda syukur dan menolak ibadah.

"When we have not things what we like, we must like what have we owned"

Monday, March 1, 2010

HANYA UNTUK-MU

- Sepertiga Malam di Awal Bulan Maret -


Waktu tak pernah berhenti berputar, walau sedetik sekali pun. Usiapun ikut bertambah, seiring masa yang terlewati. Disaat-saat semakin berkurang jatahku di dunia……
Apa yang sudah aku perbuat? Cuma satu kata….. Aku belum berbuat apa-apa untuk akhiratku……

Astghafirullah al’adziim……

Di pipiku, aliran air terasa mengalir deras. Aku kembali tersedu dalam diam. Aku beranjak menuju jendela kamar. Kilauan gemintang yang bercahaya, bulan yang hampir purnama, warna langit lembayung kekelabuan, ach…tak puas-puasnya aku memandang......

Subhanallah…..
Tak Kau jadikan pergantian malam dan siang kecuali sebagai tanda bagi orang beriman......

Kuraih catatan harianku. Aku menuliskan puisi ini. Jujur ini bukanlah hobby dan kebiasanku. Namun jika aku menuliskannya sekarang, “tidak ada maksudnya, nikmati saja kata-katanya.”

Maafkanlah kekhilafanku dan dengarkanlah permintaanku......
Wahai kekasih hati.......
Hanya Engkau-lah harapanku dalam kehidupan
Tiada seorang tabib pun yang mampu menyembuhkan kegundahanku
Hanya Engkau yang mempunyai obat atas jiwaku ini

Wahai yang penuh welas asih........
Obatku adalah melihat raut wajahmu
Kesembuhanku berada dalam kerelaan-Mu
Wahai harapanku......
Karena Engkau adalah matahari diantara purnama-purnama hadiah dari-Mu
Karena Engkau adalah diantara bebatuan dan cadas......

Demi Allah..........
Tidak terbit matahari dan tidak pula terbenam
Kecuali Engkau adalah yang selalu mengisi dan mengusik hatiku.........



Ya Allah......

Ampunilah aku....
Biarkan aku bersabar atas keputusan-Mu......
Betapa takdir-Mu adalah misteri bagi hamba-Mu.....

Ya Allah.....

Aku tahu....
dan aku berusaha untuk tahu bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik. Aku cuma berusaha untuk lebih shalehah di hari-hari mendatang, dan mensyukuri segala nikmat yang telah Engkau berikan padaku......

Syukur atas nikmat mata yang mampu melihat luas, nafas yang lega, pendengaran yang tajam, mulut yang lancar mengalirkan kata-kata, makan yang lahap, tidur yang nyenyak.......
Berapa sanggup aku menilainya................?
Dan kapan terakhir aku mensyukuri nikmat sempurnanya tubuh dan sehatnya badan ini................?

Ya Allah..........

Mungkin ini adalah tahun milikku.....hadiah terindah yang Engkau berikan untukku....karena Engkau menjawab doa-doaku dan permintaanku yang merupakan kebutuhanku....
Janji-Mu tak pernah ingkar, walau mulanya aku selalu meragu......

Ya Allah.... ampunilah aku.....

Untuk sesaat, aku menghela nafas panjang......
Kehadirannya telah membuat segalanya berubah.....
Ada dia di hari-hariku dan selalu ada Engkau yang senantiasa hidup di hatiku. Ada rasa cinta kepadanya yang aku tidak tahu kapan tumbuhnya.... semua karena Engkau.....

Apakah bisa, seseorang yang jika dia anggap terpaksa, melakukan perbuatan dengan segenap kesetiaan? Dengan lemah lembut, dengan lapang dada, dengan perasaan khawatir, dan harap-harap cemas, dengan rasa bahagia atau justru dengan rasa cemburu? Nah, perasaaan itulah yang sekarang aku punyai terhadap dirinya. Aku sakit bila dia sakit, aku bahagia bila dia merasakan kesenangan, aku cemburu bila dia tidak memperhatikanku......

Setiap orang punya masa lalu, yang terkadang amat buruk dan menyakitkan. Tapi ia masih bisa merenda masa depannya dengan langkah yang lain, yang lebih gemilang.....

Aku semakin mengerti, mengapa aku menjadi begini.... sebab aku menciptakannya di dalam taman hatiku. Aku pun mau dia menciptakannya terus-menerus untukku.....hanya untukku......
Waktu boleh merubah segalanya, selayaknya emosi dan ego manusia yang selalu berubah-ubah, tapi hatinya…..jangan!


Akhirnya, akupun mencoba tersenyum, cinta memang membutuhkan bukti. Perhatian, serta empati adalah bukti yang lebih berbobot dalam takaran emosi, lebih berbobot dari sekedar ekspresi kata-kata........

Ya Allah…..
Aku lega....... aku lega bisa mencurahkan segalanya hanya kepada-Mu.....
Aku selalu yakin dan percaya bahwa.....
Janjimu tak pernah ingkar.....
Bahwa cinta dan kasih sayang-Mu tak pernah berhenti mengucur......
Dan aku.... tak perlu menunggu sampai Engkau memberikan nikmat lainnya baru sadar harus bersyukur.....
Karena hidupku, hanya untuk-Mu.......

Alhamdulillahhirrobal 'alamiin.......

Subuh menjelang, suara kokok ayam terengar samar-samar seperti menyuarakan gema takbir ke seluruh alam. Kesunyian pagi terusik oleh kesyahduan adzan dari kejauhan. Alam menggeliat bangun, menandai waktu yang melangkah dari malam menuju fajar.

Bismillahirrohhmaanirrohiim.........



In My Birthday
- 02 Maret 2010 -

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...