
"Lagi beteh nich! Ada apa dengan moodku...kadang semangat, kadang lesu!".
Kalimat itu juga yang akhirnya aku tuangkan didalam "status" di Facebook ku pada suatu saat dimana aku lagi bete, saat mood lagi down.
Meski agak malu mengakui, aku sering merasakannya. Dan berharap mendapatkan "keringanan" dan menjadi obat dikala mendapat banyak tanggapan dan komentar dari teman-teman atas apa yang sudah aku curahkan. Setidak-tidaknya, mereka ikut merasakan apa yang aku rasakan. Aku pun berkomentar balik, bahwa "I am just a human being". Punya mood yang notabene tetanggaan dekat dengan urusan hati dan perasaan. Walau aku sendiri gak mengerti, apa yang sedang terjadi pada diriku atau apa yang menyebabkan diriku sering mengalami up and down dalam menjalani hidup ini. Atau bisa jadi karena "siklus para wanita" yang terjadi tiap bulannya? Entahlah!
Bagai sebuah ponsel, kadang batereinya kuat, kadang lowbat. Bagitu juga dengan mood (suasana hati). Kadang dalam kondisi up saat merasa bahagia, dan kadang down kala hati gundah. Saat bahagia, mendadak pagi terasa cerah, siang lebih bergairah, sore begitu indah, dan malam seakan menyajikan harmonisasi orkestra musik pengantar tidur (meski itu suara jangkrik dan kodok).
Di lain hari, saat hati down, yaitu ketika beban kerja bertambah, masalah satu demi satu menampakkan wajah, kebahagiaan menjadi melumer. Jadilah saat bangun tidur, tubuh terasa pegal dan lesu. Siang berjalan lambat dan membosankan. Puncaknya, malam seperti "nightmare", berisi "slide" mimpi-mimpi seram.
Adakah kaitannya dengan perasaan bahagia? Dan bukankah perasaan bahagia dan kesedihan hanya dibatasi oleh seutas benang tipis? Kembali ke diri masing-masing, bahwa kebahagiaan ada di dalam hati kita. Mood atau suasana hati gak pernah bisa kita prediksi, kapan si moody akan datang dan kapan pula dia akan pergi.
Dibalik persoalan itu, tiap orang pasti mengalaminya juga. Aku tidak menjadikannya permasalahan yang besar dan mengikutinya aja. Selagi tidak parah-parah banget, gak masalah toch! Bak air yang mengalir.
Dan pada akhirnya, akupun harus menyadari bahwa hidup di dunia ini akan selalu ditempa oleh kesakitan, kebahagiaan, penderitaan, kesenangan dan keterpurukan, silih berganti.
Bukankah manusia memang diuji dengan semua itu???