Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Monday, October 26, 2009

COKLAT....OH....COKLAT

"Kata orang, kalau hati lagi susah makan yang manis-manis"

Manusiawi kok kalau gak selamanya manusia itu bahagia terus. Wajar dong ya ada bete-betenya juga. Ada kalanya gembira, dan sebaliknya, tiba-tiba ditimpa masalah dan akhirnya merasa susah dan sedih. Beragam masalah dan beragam pula cara orang menyelesaikan masalahnya, setidak-tidaknya untuk meminimalisir suasana hati sehingga bisa melupakan masalah-masalah yang terjadi di depan mata.

Mungkin cara ini hanyalah sebagian kecil dari penyelesaian masalahnya, yaitu mengkonsumsi COKLAT. Percaya gak percaya sih! Menurut apa yang pernah aku baca, bahwa coklat mengandung ZAT TANIN yang juga berguna untuk mengatasi rasa sedih. Terlepas dari teori-teori yang ada, bagi aku coklat adalah salah satu makanan favoritku karena sekalin coklat memang enak, coklat sangat membantu dalam keadaan darurat. Disaat keburu lapar misalnya, tapi gak ada yang bisa dimakan sedangkan sikon tidak memungkinkan. Coklat gampang dibawa kemanapun dan bisa dimakan kapanpun.


Inilah kebiasaanku, aku tidak pernah melewatkan "tradisiku" untuk selalu membawa coklat di dalam tas dan tentu saja akan selalu terbawa kemanapun aku pergi. Mungkin ini merupakan kebiasaan yang tanpa sadar menjadi kondisi yang wajib dilakukan. Namun disisi lain aku menyadari, terkadang bisa menjadi hal yang mubasir, misalnya saat aku lupa atau tidak sempat untuk memakannya, sehingga sering pula si coklat menjadi lembek/mencair karena kepanasan dan aku pun merasa kadaluarsa dan gak enak lagi kalau dimakan. Lucunya lagi, pernah ada perasan sayang untuk memakannya, bisa jadi disaat aku merasa tidak terlalu lapar. Dikesempatan lain, disaat melihat anak kecil, akupun dengan iklhas hati akan memberikan coklat yang telah sekian lama bercokol di dalam tasku. Yach, tanpa disadari ternyata gak menjadi mubazir lagi khan dan aku pun sudah menyenangkan hati anak kecil dengan memanfaatkan keberadaan si coklat yang sering terlupakan untuk segera dimakan. Coklatku....oh coklatku....

Nah, kalau ada pendapat yang mengatakan bahwa coklat bisa menjadi obat pelipur lara, sah-sah saja. Pengalamanku mengatakan, "makan coklat mengasyikkan!". Boleh dibilang mungkin sama dengan kebiasaan orang-orang terutama pria-pria yang mengkonsumsi rokok. Bedanya, makan coklat gak setiap saat dan yang pasti coklat lebih menyehatkan dibandingkan rokok. Iya khan?

Buat yang merokok nich, kalo udah tahu begitu, kenapa gak beralih ke coklat aja sih daripada merokok yang jelas-jelas gak baik buat kesehatan? Coklat telah terbukti menyehatkan dan memberi efek menenangkan. Kitapun menyadari, coklat bukan hanya mengenakkan tapi juga mengandung banyak kalori, sehingga kalau terlalu banyak dan sering mengkonsumsinya bisa menyebabkan kegemukkan. Sebenarnya gak menjadi masalah seandainya kita bisa bijak menyikapinya. Makanlah coklat secukupnya saja, misalnya disaat sedang ingin sekali makan coklat, sedang susah hati, atau saat sedang bingung daripada bengong, kenapa tidak?

No comments:

Post a Comment

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...