Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Wednesday, July 22, 2009

SURAT UNTUK SAHABAT

Kota Musi, 20 July 2009

Sahabatku,

Aku hrs jujur sama kamu. Beberapa hari ini aku berusaha untuk menyenang-nyenangkan perasaan tapi gak bisa, ada yang ngeganjal. Sebelumnya, maaf klo aku cepat menyimpulkan untuk masalahku dengan dia, aku gak bisa nuruti pendapatmu.

Bukan aku gak berani atau takut gagal sebelum memulai, tapi aku gak bisa "keluar dari konsep diriku yang sebenarnya". Aku tetap berpendapat dan menuruti aturan/budaya yang ada bahwa "perempuan menunggu". Aku tau...kamu pasti sudah paham, dalam Islam saja, "seorang laki-laki muslim berhak melamar wanita muslimah yang sholeha walau dia gak kenal sama sekali." Jadi, gak ada alasan khan aku yang harus mengejar-ngejar dia, walau aku suka.

Aku gak bisa kalo harus, maaf, mengemis cinta. Mungkin sadis kedengarannya, tapi ini seumur hidupku, benar-benar baru aku alami. Bukan gengsi tapi gak etis aja buat aku dan aku gak harus seperti si ini atau si itu atau mengikuti cara-2 si ini atau si itu khan, friend? Mungkin beda persoalan kalo memang dah jadian atau ada kesepakatan apa lah, aku harus agresif untuk pria seperti itu, pasti!

Jujur, sebenarnya yang aku takutkan adalah klo aku sampai dicap"gak bener" lalu orang gak respect lagi sama aku, apalagi orang gak kenal aku mendetail. Aku paham pengertian "agresif" yang kamu maksud, tapi untuk agresif ke dia, fatal, friend!!! tanpa bantuan orang ketiga. Bukan aku gak mau berusaha dengan gigih, please diingat, aku wanita. Klo aku agresif sama kamu, kamu pasti ngerti dan paham tujuanku. Aku sudah kenal banyak orang dan "mahkluk laki-laki" dari beragam tipe. Tapi dia "istimewa bgt" dan ini benar-2 tantangan. Buat aku, kondisi seperti ini lebih menyakitkan daripada putus cinta lho, "sakiiit.....!!!(gaya bicaranya seperti gaya bicara Ruben lho, heee....!). Itulah mengapa setiap wanita berpendapat bahwa "lebih baik dicintai daripada mencintai".Apalagi kita gak dalam satu kota. Mungkin klo kita satu kota, aku bisa berusaha untuk memberikan dia perhatian dan mengambil kesempatan untuk sering bertemu. Tapi sulit friend untuk orang seperti dia walau aku tau dia gak "kuper dan alim-alim amat", itu yang aku baca sekilas dari kumpul-kumpul kita kemarin itu.

Sahabatku,

Makasih udah bantu aku. Jujur aku gak mau menyusahkan orang lain apalagi untuk bersusah payah ngurusi urusan pribadiku. Aku termasuk tipe orang yang selalu mikir panjang kalo mau merepotkan orang dan banyak segannya ke orang lain. Tapi di sisi lain, aku memang butuh orang lain dalam masalah ini.

Aku tau maksud kamu baik dan kamu sudah berusaha demi aku. Aku bersyukur, aku ketemu seorang teman seperti kamu, baik, tulus, perhatian, peduli, friendly banget, dan seseorang yang bisa aku hubungi tanpa ragu-2 dan aku minta tolong sesuatu tanpa aku pikir-pikir dulu. Kamu teman baikku tapi bisa "klik" melebihi seorang sahabat.

Tentang dia, untuk jadi seorang suami bagiku, jujur aku suka. "Dia low profile juga alim". Pernah terlintas, klo memang dia kata Allah, aku akan berbakti sebagai istri dan menuruti apapun kehendaknya, asalkan kehendak dan pendapatnya juga yang terbaik menurut Allah. Tapi dengan dia, prosesnya sulit. Untuk masalahku dengan dia gak bisa tanpa bantuan kamu sampai setuntas-tuntasnya. Tapi di sisi lain, aku gak mungkin selalu merepotkan kamu, friend. Kamu juga punya kehidupanmu sendiri.

Aku dan dia sudah dewasa, seharusnya bisa memahami, tapi dia beda dari "konsep pria pada umumnya". Aku juga gak perlu bingung-bingung khan menghadapi ini. Dalam hidupku, aku "nothing to lose" dan "easy going" aja menghadapi apapun. Makanya aku menganggap jalan-jalan ber-empat kita kemaren itu hal yang biasa, bukan hal yang luar biasa lagi buat aku. Take it easy my friend, "I'm single and I'm very happy."

Sahabatku,

Aku percaya, Allah tidak pernah salah memilihkan pria terbaik untuk mendampingi hidupku. Namun aku tidak mau terlalu muluk mengartikan cinta seseorang. Aku gak mau kecewa. Biarlah untuk saat ini, cintaku hanya untuk Allah SWT, orang tua dan keluargaku. Jadi intinya, aku menjalani kehidupan ini "bak air yang mengalir", apa adanya, tidak banyak aturan, jujur, saling menghargai dan terbuka.
And you must to know...."I always hopping for the best but expecting the worsth."
Thank u so much my friend.....

No comments:

Post a Comment

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...