Blog ini terinspirasi dari ketulusan untuk terbiasa mencurahkan isi hati tanpa menutup-nutupi kelemahan atau masalah. Itulah sesungguhnya kekuatan besar yang akan menjadikan kita tegar. Pandai saja tak pernah cukup untuk membuat kita tegak menghadapi masalah.

Sunday, June 28, 2009

INGIN JADI PSIKOLOG

Pagi itu aku langkahkan kakiku menuju kampus. Itu adalah hari pertama perkuliahan dimulai, setelah melewati satu minggu masa orientasi dan menyandang status sebagai seorang mahasiswi.

Dengan langkah pasti aku berjalan bersama kedua temanku satu kost di sudut kota Bandung. Jarak yang aku tempuh dari kost-an ku menuju kampus kurang lebih 200 meter. Ada jalur alternatif melalui pintu belakang dari kampusku sehingga waktu yang aku lalui dengan berjalan kaki tidak terlalu lama hanya berkisar 7 - 10 menit saja.

Ada yang berkesan tiap kali aku pergi ke kampus. Kampusku bertetangga dekat dengan Universitas Padjajaran Bandung Fakultas Psikologi, dimana fakultas tersebut adalah tujuan utama aku disaat mengikuti ujian UMPTN (sekarang SNMPTN) karena aku pernah bercita-cita menjadi seorang "Psikolog".



"Teman-teman, tau gak, seharusnya aku jalan lurus lho bukan belok ke kanan!". Begitu kataku kepada kedua temanku suatu ketika aku katakan bahwa jalan lurus itu menuju kampus Fakultas Psikologi yang menjadi kampus impianku. Sedangkan jalan yang belok ke kanan adalah jalan menuju kampusku yang sekarang menjadi kampus almamaterku. Akhirnya, aku ceritakanlah kepada mereka mengapa aku bicara seperti itu.
Tiap kali mengenang peristiwa itu, aku hanya tersenyum dan berkata dalam hati, "Ya Allah, ternyata disini tempatku, Engkau punya rencana lain untukku."

Disaat aku merasa cita-citaku kandas untuk menjadi seorang Psikolog, jujur, aku gak kecewa dan sedih-sedih amat. Walaupun ada, namun hanya sebentar. Karena di kampusku, aku juga belajar Psikologi. Bahkan ruang lingkup pelajaran yang aku dapat justru lebih luas daripada Psikologi yang hanya menangani manusia secara pribadi atau orang per orang. Sedangkan di jurusanku "Kesejahteraan Sosial", lebih luas dan lebih menekankan kepada penanganan masalah manusia secara keseluruhan di dalam lingkungan sosialnya.

Hikmahnya, aku jadi lebih memahami, bahwa apa yang kita inginkan, tidak selamanya bisa kita dapatkan. Setidak-tidaknya, saat ini aku selalu menjadi "Psikolog bagi diriku sendiri". That's life !

"Tak ada yang hilang di dunia ini, yang ada hanyalah perpindahan tempat dan perubahan bentuk. Adalah tugas kita untuk menentukan proses dan hasilnya."

No comments:

Post a Comment

RAHASIA MILIUNER

Alkisah, suatu hari, seorang pria yang menganggur melamar jadi office boy di kantor Microsoft. Sesudah diwawancarai manajer HRD, pria itu di...